MALANGTIMES - Ramadan tinggal menghitung hari. Biasanya hal yang paling dikhawatirkan masyarakat terkait kebutuhan pokok yang minim. Namun, di Kota Malang hal tersebut dipastikan aman.
Artinya, ketersediaan stok pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Malang tak berpengaruh dengan datangnya bulan ramadan tahun ini. Bahkan, stok pangan dipastikan tetap aman hingga lebaran tiba nantinya.
Baca Juga : Jelang Ramadhan Harga Ayam Mulai Naik, Diskopindag Kota Malang akan Gelar Pasar Murah
"Secara umum untuk bahan-bahan pokok aman sampai lebaran,” ujar kepala seksi (Kasi) Pengendalian dan pengawasan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang Luh Putu Eka Wilantari.
Hanya, dijelaskan perempuan yang akrab disapa Eka ini, sejumlah kebutuhan pangan mengalami kenaikan harga di pasaran. Seperti, harga daging ayam yang kini mencapai Rp 37 ribu per kilogram.
"HET (Harga Eceran Tertinggi) dari ayam adalah Rp 34 ribu per kilogram. Nah sekarang mulai ada kenaikan sampai Rp 37 ribu perkilonya," jelasnya.
Eka mengatakan, penyebab daging ayam mengalami kenaikan harga ini lantaran jumlah stok yang mulai berkurang. Sedangkan permintaan konsumen terus meningkat. Karenanya, guna menstabilkan harga itu pihaknya bakal mengadakan pasar murah.
"Kalau masih terus naik, kita akan adakan pasar murah, dan itu nanti langsung ke peternak. Jadi mereka nanti menjualnya di bawah harga pasar," imbuhnya.
Sementara itu, kebutuhan komoditi lain, seperti cabai yang sebelumnya sempat mengalami lonjakan, kini sudah mulai turun dikisaran Rp 60-65 ribu per kilogramnya.
Baca Juga : Pemkab Jombang Apresiasi Kinerja Bawaslu dalam Pelaksanaan Pemilihan Umum
"Sebelumnya sempat tembus Rp 110-120 ribu per kilo kan, sekarang sudah mulai turun," tandasnya.
Lebih jauh, Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan, terkait kebutuhan stok pangan di Kota Malang saat ini pihaknya juga akan melakukan peninjauan ke kawasan pasar rakyat dan distributor dalam waktu dekat.
Hal itu sebagai upaya untuk menghindari adanya penandonan/penimbunan dari konsumen yang bisa menyebabkan stok kebutuhan komoditi bisa tidak aman bagi masyarakat.
"Kita nanti akan survei lapangan, nanti ke pasar, distributor dan lainnya," ungkapnya.