JOMBANGTIMES - Angin puting beliung menyasar wilayah permukiman warga di Jombang. Fenomena alam ini sempat membuat takut warga hingga keluar dari rumah untuk menyelamatkan diri.
Puting beliung ini terjadi di Dusun Kedungpapar, Desa Sumberagung, Kecamatan Peterongan pada Kamis (08/04/2021). Salah satu warga setempat Wiyono (64) mengatakan, puting beliung terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu sedang turun hujan gerimis dengan awan cukup gelap.
Baca Juga : TikTok Luncurkan Fitur Teks Otomatis, Cek di Sini yuk Cara Penggunaanya
Menurut dia, puting beliung tersebut berupa angin dengan wujud berwarna hitam. Angin puting tersebut berputar kencang dari arah barat desanya menuju ke arah persawahan di timur Dusun Kedungpapar.
"Anginnya kelihatan hitam, muter begitu. Muternya di atas, terus lari ke timur," terangnya saat ditemui wartawan di lokasi.
Fenomena tersebut, kata Wiyono, berlangsung selama 5 menit. Angin puting beliung hanya terjadi di area atas permukiman penduduk.
Saat puting beliung menyapu desanya, Wiyono sedang berada di warung rujak miliknya. Kejadian tersebut sempat membuat takut Wiyono dan warga lainnya. Sejumlah warga sempat diminta Wiyono keluar rumah agar terhindar dari sapuan puting beliung.
"Warga sempat keluar rumah, saya minta keluar. Ya takut, takut kalau diterjang. Saya juga takut warung saya diterjang," tandasnya.
Peristiwa puting beliung ini tidak sampai merusak bangunan rumah warga. Hal tersebut dipastikan oleh Kepala Dusun Kedungpapar Weni Susanti. Ia mengatakan, puting beliung hanya lewat di atas permukiman penduduk.
Baca Juga : Sambut Bulan Suci Ramadan, Ribuan Miras Dimusnahkan Polres Tulungagung
Puting beliung itu melewati RT 01-07 RW 03 Dusun Kedungpapar. "Tadi angin lewat di atara permukiman dan sawah. Tidak ada kerusakan rumah warga," pungkasnya.
Supervisor Pusdalops BPBD Kabupaten Jombang Stevie Maria mengatakan, fenomena alam tersebut dipastikan puting beliung. Itu terjadi akibat perbedaan suhu udara yang tinggi antara satu daerah dengan daerah lain.
"Kalau melihat ini puting beliung. Itu terjadi akibat perbedaan suhu. Tadi pagi di Jombang hujan tapi di Peterongan panas. Jadi ada perbedaan suhu yang terjadi yang cukup drastis antara satu daerah dengan daerah lain, sehingga terjadi pertukaran udara yang sangat cepat," pungkasnya.
