free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

533 Juta Data Pribadi Facebook Bocor, Apa Sebabnya?

Penulis : Arifina Cahyati Firdausi - Editor : Yunan Helmy

04 - Apr - 2021, 15:26

Placeholder
Ilustrasi. (Foto: Reuters).

INDONESIATIMES - Kasus kebocoran data pribadi Facebook ramai dibicarakan warganet. Setidaknya, sebanyak 533 juta informasi pribadi pengguna, mulai dari nomor telepon hingga indentitas, beredar di sosial media.

Kebocoran data pengguna Facebook tersebut baru-baru ini diungkap oleh akun Twitter @UnderTheBreach. Data yang bocor itu dosebutnya berasal dari pengguna di 106 negara, termasuk pengguna Facebook dari Indonesia.

 

 

Informasi data yang bocor di internet ini mencakup nomor telepon, identitas pengguna Facebook, nama lengkap, lokasi, tanggal lahir, hingga alamat email pengguna.

Amerika Serikat paling banyak terdampak. Sebanyak 32 juta pengguna Facebook mengalami kebocoran data. Disusul Arab Saudi dengan 28,8 juta pengguna, Inggris sebanyak 11 juta pengguna, Uni Emirat Arab ada 6,9 juta pengguna, India sebanyak 6,1 juta pengguna, serta yang berasal dari Indonesia yang beredar di darkweb itu sebesar 130.331.

Dilansir dari berbagai sumber, Facebook membenarkan terkait adanya data pengguna yang bocor. Kebocoran itu diambil oleh hacker akibat kerentanan yang ditambal Facebook pada 2019 lalu.

Baca Juga : Siasati Larangan, Pendatang di Kediri Mudik Dini

Kendati demikian, kebocoran data pribadi pengguna Facebook tersebut tetap saja membuat para penjahat siber melakukan aksi-aksi nakal. Dengan informasi yang didapat, hacker akan sangat mudah melakukan peretasan akun-akun pengguna Facebook.

Kasus kebocoran data pengguna Facebook ini bukan pertama terjadi. Cambridge Analytica yang notabene adalah firma konsultasi dari Inggris sekaligus pihak ketiga Facebook mengambil 87 juta data pribadi pengguna Facebook tanpa persetujuan perusahaan.

Data pengguna Facebook tersebut digunakan untuk kebutuhan iklan politik dan membantu kampanye Donald Trump untuk memenangkan kursi Presiden AS pada 2016 silam. Skandal ini diungkap The Guardian dan The New York Times tahun 2018.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Arifina Cahyati Firdausi

Editor

Yunan Helmy