MALANGTIMES - Tren pernikahan di 2021, kini mengalami perkembangan. Mulai dari konsep acara, busana, dekorasi hingga makanan terus berubah menyesuaikan dengan trend yang tengah booming. Saat ini, tren konsep pernikahan lebih mengarah ke konsep tradisional atau mengusung adat.
Achmad Safiaji Owner Feliz Organizer, membenarkan hal tersebut. Dijelaskannya, jika memang untuk tren saat ini, pernikahan nusantara atau menggunakan konsep tradisional banyak diminati dari pada konsep modern formal. Bukan hanya pernikahan dengan konsep adat Jawa, melainkan pernikahan dengan konsep adat lainnya, seperti konsep pernikahan adat Sumatera, Sunda dan yang lainnya.
Baca Juga : Jelang Peringatan Wafatnya Isa Almasih, Wabup Malang: Yakin Kabupaten Malang Aman
"Memang selain adat Jawa, adat Sumatera, Sunda maupun Kalimantan mulai banyak peminat. Kalau saya bilang peminatnya besar. Kenapa saya bilang begini, karena selama ini dari klien yang kita tangani banyak meminta adanya konsep adat," terangnya, Kamis (1/4/2021).
Lebih lanjut dijelaskannya, jika banyak dari para mileneal dalam konsep pernikahannya menyisipkan adat tradisional yang itu bisa dipengaruhi unsur keluarga dari salah satu mempelai.
"Mayoritas mesti memasukan adatnya. Entah itu resepsinya, entah itu siramannya. Mungkin ada salah satu keluarga mempelai yang dari Jawa atau daerah lainnya. Kemudian ingin memasukan unsur adatnya," terangnya.
Banyaknya ketertarikan para mileneal dalam menyisipkan unsur adat dalam pernikahannya, lantaran juga ingin memasukan dan menampilkan sesuatu yang berbeda dalam acara pernikahan.
"Kalau ketertarikan karena budget murah, malah nggak ada. Karena sebaliknya, justru dengan menyisipkan unsur adat dalam prosesinya, biayanya malah lebih mahal. Namun meskipun begitu masih banyak yang tertarik," bebernya.
Mahalnya budget itu, ditambahkan Gandhi Hidayatullah yang merupakan make-up artis, lantaran terdapat ekstra dalam kerja sebuah prosesi pernikahan yang memakai adat, termasuk juga termasuk penambahan ekstra dekorasi dan yang lainnya.
"Ya ada ekstra dalam pekerjaan itu. Kalau pakai adat memang terkadang rangkaian acaranya jauh lebih panjang. Jika dalam konsep modern bisa satu hari selesai, dengan konsep menggunakan adat bisa sampai dua sampai tiga hari baru selesai," bebernya.
Baca Juga : Hari Jadi Kota Malang, Revitalisasi Pasar dan Ekonomi Kreatif Ikut Jadi Perhatian
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, Achmad Safiaji menambahkan, untuk masyarakat Malang, saat ini pihaknya telah siap manakala terdapat para pasangan muda yang ingin menikah dengan konsep adat tertentu. Seperti Jawa maupun adat Sumatera, baik khas Jambi maupun Palembang.
"Kami sudah siap untuk itu. Dan nantinya kami juga akan membuat pameran Pernikahan Nusantara 7 sampai 11 April di MOG. Di sana akan ditampilkan model pengantin dengan pakaian adat serta banyak vendor-vendor yang memang berkaitan dengan acara pernikahan," pungkasnya.