MALANGTIMES - Warga Kecamatan Klojen, Kota Malang dibuat geger dengan penemuan selongsong mortir yang diduga peninggalan zaman penjajahan Belanda. Mortir tersebut ditemukan di atas plafon rumah milik Fahrul Yunianto yang berada di Jalan Bareng Tenes Gang IV, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Sabtu (27/3/2021).
Kapolsek Klojen Kompol Nadzir Syah Basri mengungkapkan, bahwa awal penemuan mortir tersebut ditemukan oleh dua warga atas nama Fahrul Yunianto dan Muhammad Ibnu Faris. Dugaan sementara mortir tersebut merupakan bekas peninggalan zaman penjajahan Belanda.
Baca Juga : Kadin Kota Kediri Kurasi Produk UMKM untuk Pasar Ekspor
"Kondisi peluru mortir masih utuh. Dugaan sementara itu peninggalan zaman Belanda. Tetapi akan dicek dulu. Itu dibuat pada era modern atau peninggalan kolonial, karena tidak berkarat," ungkapnya kepada pewarta, Sabtu (27/3/2021) malam.
Berdasarkan keterangan saksi-saksi yang menemukan mortir tersebut, perwira dengan satu melati dipundaknya ini mengatakan bahwa awal mulanya mortir ditemukan di atas plafon rumah ketika akan merenovasi bangunan rumah.
"Menurut masyarakat yang membawa kesini, tahun 1990 orangtuanya menemukan (martir, red) di dalam tanah. Terus disimpan sampai 20 tahun (di atas plafon, red) di rumah Fahirul Yunianto. Saat direnovasi rumahnya, (mortir, red) ditemukan di atas plafon terus dibawa kesini (Polsek Klojen, red)," jelasnya.
Perwira yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolsek Mojosari ini mengatakan bahwa kondisi martir saat ini sedang berada di Polsek Klojen dengan tertutup oleh kain.
"(Mortir, red) disimpan di ruangan yang aman didalam. Yang jelas kami tidak berani buka. Peluru mortir masih berada di dalam kardus berbalut kain biar nggak goyang. Setelah dilihat itu peluru mortir, langsung ditutup lagi terus dibawa ke tempat evakuasi," ujarnya.
Lanjut Nadzir, bahwa selongsong mortir tesebut memiliki panjang sekitar 15 sentimeter, berdiameter 10 centimer dan berbentuk lonjong. Sesuai dengan petunjuk dari pimpinan akan segera dimusnahkan oleh tim penjinak bom dari Surabaya.
Baca Juga : Ketua PBNU Resmikan Bangunan RSI Unisma Menuju Rumah Sakit Pendidikan
"Untuk malam ini kami simpan dulu, rencananya hari Minggu (28/3/2021) akan dimusnahkan oleh regu penjinak bom. Dibawa lalu dimusnahkan. Untuk tempat peledekannya kita tidak tahu yang jelas panjang peluru mortirnya sekitar 15 sentimeter," terangnya.
Disinggung mengenai selongsong mortir tersebut aktif atau tidak, Nadzir menegaskan bahwa hal tersebut bukan kapasitasnya untuk menjawab, tetapi yang dapat menjawab dari Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Brimob Polda Jawa Timur.
"Yang bisa jawab regu penjinak bom, sekilas masih utuh. Ya kami prediksi masih aktif. Kami tidak bisa berandai-andai," tandasnya.