MALANGTIMES - Seorang pemuda 23 tahun bernama Candra Ariwibowo warga Dusun Dawuhan, Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang yang diduga telah mengalami depresi ditemukan tersangkut di bebatuan Sungai Metro Jalibar, Kepanjen Sabtu (20/3/2021). Saat ditemukan, Candra sudah tidak bernyawa. Peristiwa itu pun sudah ditangani petugas.
Sebelum ditemukan tidak bernyawa, Candra diketahui sedang mengalami depresi. Kapolsek Kepanjen, Kompol Yatmo membenarkan bahwa ada penemuan mayat laki-laki di aliran Sungai Metro Jalibar yang tersangkut di bebatuan.
Baca Juga : ASN Disnakertran Lumajang Meninggal Saat Gowes
“Mayat ditemukan dalam keadaan setengah telanjang, kaos sobek, celana jeans masih terpakai, punggung memerah akibat benturan dengan batuan sungai, muka membengkak,” kata Yatmo.
Dari informasi yang diterima Yatmo, korban pada Kamis (18/3/2021) sekitar pukul 22.00 WIB berkunjung ke rumah Ferdian Azhari bersama saudaranya yakni Kevin Ari, Sugeng Handoyo dan Panudji di Perum PNS Jalibar, Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Kemudian, di saat para saksi pergi keluar untuk mencari kopi, korban sudah tidak ada di rumah Ferdian Azhari yang saat ini kondisi kaca jendela rumahnya sudah pecah dan pecahan kacanya berserakan di lantai.
“Sudah dicari selama 2 hari ini dan diketemukan jaket sweater serta kaos milik korban yang diletakkan di tepi sungai Metro Jalibar sedangkan korban tidak ada, hingga akhirnya ditemukan hari ini,” ungkap Yatmo.
"Berdasarkan keterangan saksi korban sudah mengalami depresi atau gangguan saraf selama 2 bulan terakhir ini dan ling-lung,” sambungnya.
Sementara itu, salah satu relawan Tagana Mustofa yang ikut dalam evakuasi korban mengatakan bahwa ada beberapa ciri di tubuh korban sehingga mudah dikenali dan bisa segera dikembalikan kepada keluarganya.
Baca Juga : Produsen Otomotif China Akan Luncurkan Mobil Listrik Premium, Diklaim Saingi Tesla
“Korban menggunakan celana jeans dan daleman kolor yang masih sama dengan kondisi terakhir saat berada di rumah Ferdian Azhari. Juga berambut kincir sesuai dengan keadaan terakhir korban. Sertai memiliki luka gores pada jempol kaki akibat menginjak pecahan kaca jendela di rumah Ferdian Azhari,” ungkap Mustofa.
Pada evakuasi mayat korban yang tersangkut di bebatuan aliran Sungai Metro Jalibar itu, anggota Polsek Kepanjen tidak sendiri karena dibantu oleh Tim Sar Awangga, Tagana, BPBD, Sar Bhayangkara, Tim 020, Tim Mahameru, Satriya Rescue, dan Tim RPMR.
Kini, korban telah dibawa pulang ke rumah duka di Desa Pamotan, Kecamatan Dampit Kabupaten Malang.