KEDIRITIMES - Petani di Kabupaten Kediri saat ini tengah bersiap untuk melakukan ekspor beras organik ke luar negeri. Swiss menjadi negara sasaran ekspor beras organik yang budidayanya sudah dilakukan sejumlah petani sejak tahun 2015 lalu.
Menurut Ketua Gapoktan Tawang Jaya Mulya Abadi, Ahmad Yatim Setyawan, secara jumlah, untuk tanaman padi organik memang lebih sedikit dibandingkan padi konvensional. Namun bila dibandingkan dengan harga jual, nilai padi organik ini lebih tinggi.
Baca Juga : Sinergi dengan FK P4S, Unisba Dorong Kewirausahaan Pertanian di Blitar Raya
Ada tiga jenis padi organik yang dikembangkan, yakni jenis beras merah, beras hitam, dan beras putih. Dari ketiga jenis tersebut, beras putih masih menjadi favorit konsumen.
"Beras putih masih lebih disuka masyarakat karena rasanya yang sudah familiar. Beras hitam dan beras merah banyak diminta untuk pasar luar daerah seperti Jakarta dan beberapa pusat perbelanjaan," ucap Yatim.
Diungkapkan, 2 hektare sawah bisa menghasilkan sekitar 7 ton padi organik. Yatim mengatakan, keuntungan menanam padi organik ini, sawahnya tidak terserang hama meski beberapa padi lainnya terserang wereng.
"Rata-rata 100 ru luas sawah bisa menghasilkan padi organik sebanyak 9 kuintal. Dari panen pada musim tanam kali ini, 2 hektare sawah bisa menghasilkan sekitar 7 ton," ucapnya.
Proses tanam padi organik sama saja dengan proses tanam padi secara konvensional. Hanya, petani tidak memerlukan tambahan pupuk kimia.
Baca Juga : Jika ASN Dilarang Mudik, Pemkab Malang Siapkan Sanksi dan Timestamp Camera
"Yang dipakai adalah pupuk kandang. Pupuk kandang ini dipakai yang masih segar karena hasilnya ternyata lebih bagus. Kalau yang sudah terpapar sinar matahari dan sudah mengeras, hasilnya di tanaman tidak begitu bagus," ujarnya.
Pada musim tanam berikutnya, akan dilakukan uji coba untuk ekspor beras organik ke Swiss. "Kami sudah bersiap untuk uji-coba ekspor beras organik ini ke Swiss. Surat-suratnya juga sudah diurus dan sudah dilakukan assesment pertama. Kami tinggal tunggu kelanjutannya nanti," ucapnya.
Dalam melakukan penanaman padi organik ini, petani dibantu oleh pemerintah daerah setempat untuk penyediaan bibit. Sementara untuk masa tanam berikutnya, petani harus mampu membuat sendiri bibit tersebut. Ada sekitar 17,91 lahan sawah di Kabupaten Kediri yang ditanami padi organik.