KEDIRITIMES - Jembatan Lama Kota Kediri atau Brug Oer den Brantas te Kediri Kamis (18 Maret 2021) hari ini genap berusia 152 tahun.
Seiring dengan semakin tuanya usia Jembatan Lama tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri senantiasa melakukan pemeliharaan setiap tahun. Tujuannya agar usia jembatan dapat lebih lama lagi.
Baca Juga : Relawan Lingkungan Kesal Dilarang Masuk Kantor, DLH Tulungagung Beri Penjelasan
Tak hanya itu. Pemkot Kediri akan menjalin kerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya untuk melakukan penelitian lebih lanjut guna menganalisis kekuatan Jembatan Lama, khususnya tiang penyangga.
"Diharapkan, dengan penelitian yang dilakukan oleh ITS ini dapat memberikan gambaran bagi kami selaku Pemerintah Kota Kediri terhadap apa yang harus kami lakukan nanti terkait dengan pemeliharaan jembatan," kata Sunarto, kasi pembangunan dan rehabilitasi kebinamargaan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Kediri.
Sunarto mengutarakan, Pemerintah Kota Kediri pada tahun 2021 ini telah menganggarkan anggaran pemeliharaan jembatan di Kota Kediri, termasuk Jembatan Lama, sebesar 360 juta rupiah. Anggaran tersebut diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Setiap tahun pemerintah selalu menganggarkan biaya pemeliharaan terhadap jembatan-jembatan yang ada di Kota Kediri. Dan tahun 2021 kali ini besaran anggaran untuk jembatan tersebut senilai 360 juta rupiah,” ucapnya.
Selama ini, pemeliharaan dilakukan seperti halnya pengaspalan atau tambal sulam pada bagian-bagian jembatan yang berlubang. Tetapi, ke depan Pemerintah Kota Kediri yang akan menjalin kerja sama dengan ITS berupaya mempertahankan kontruksi bangunan Jembatan Lama yang bernilai sejarah. Tentunya dengan tidak melakukan perusakan terhadap unsur-unsur sejarah di dalamnya.
Berikut fakta-fakta mengenai Jembatan Lama Kediri:
1. Dioperasikan dan digunakan sebagai jembatan “groote postweg” (jalan raya) oleh kolonial Belanda pada 18 Maret 1869 -1948 dan oleh Pemerintah Indonesia ( Kediri) pada 1948- 2019 serra menjadi jalan penghubung perekonomian di Kediri. Sementara itu, sejak 18 Maret 2019, fungsi jembatan digantikan Jembatan Brawijaya yang berada tepat di sebelahnya.
2. Merupakan jembatan konstruksi besi pertama di Jawa karya Insinyur Sytze Westerbaan Muurling (lahir di Belanda pada 29 November 1836, meninggal dunia 17 Oktober di Batavia 1876). Selain itu, Jembatan Lama Kota Kediri digambarkan jelas dalam buku 'Nieuw Nederlandsch Biografisch Woordenboek' adalah jembatan konstruksi besi pertama di Jawa.
Baca Juga : Dampak Cuaca Ekstrem, Harga Cabai di Sumenep Melejit
3. Jembatan Lama Kediri ( Brug Over den Brantas te Kediri) merupakan jembatan tertua di dunia. Lebih tua dari jembatan Brooklyn di Amerika Serikat karya insinyur John Augustus Roebling. Jembatan Brooklyn merupakan jembatan suspensi tertua yang selesai dibangun tahun 1883. Sedangkan Jembatan Lama Kota Kediri karya Sytze Westerbaan Muurling.
4. Jembatan Lama ini juga pernah menjadi saksi pernikahan Putri Juliana ( Juliana Louise Marie Wilhelmina van Oranje-Nassau) dan Pangeran Bernhard pada 7 Januari 1937. Yakni jembatan dihiasi dengan berbagai lampu hias dari ujung hingga ke ujung untuk menyambut pernikahan agung sang putri dan pangeran.
Jembatan Lama memiliki panjang 160 meter, lebar 5,80 meter, dan tinggi dari permukaan air 7,50 meter. Jembatan ini ditetapkan sebagai cagar budaya atas penetapan Tim Ahli Cagar Budaya Pemprov Jatim pada 12 Maret 2019 dan ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Wali Kota Kediri H Abdullah Abu Bakar pada 18 Maret 2019 bersamaan dengen peresmian Jembatan Brawijaya Kediri.
