MALANGTIMES - Banyaknya peristiwa pohon tumbang saat hujan deras disertai angin kencang melanda Kota Malang beberapa hari terakhir ini, memantik perhatian wakil rakyat. Ketua DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kota Malang I Made Riandiana Kartika mendesak agar DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Kota Malang untuk melakukan antisipasi.
Made mendesak agar DLH Kota Malang segera melakukan antisipasi pohon tumbang dengan melakukan pengadaan alat deteksi kondisi pohon. Agar dapat melakukan evaluasi terhadap pohon-pohon yang rawan tumbang.
"Melalui Komisi C sudah mendorong DLH Mas. Kan itu ada alat ya, sudah canggih. Kami minta di tahun ini agar mereka (DLH) bisa menganggarkan," ungkapnya kepada MalangTIMES.com, Rabu (17/3/2021).
Made melanjutkan bahwa nantinya jika alat pendeteksi kondisi pohon tersebut sudah tersedia di DLH Kota Malang, maka petugas dari DLH Kota Malang dapat segera melakukan pemetaan terhadap kondisi pohon di Kota Malang. "Kalau pakai alat kelihatan. Apalagi jika dilihat dari luar kan itu (pohonnya, red) seperti kuat. Tapi ternyata tumbang juga. Jadi kalau itu dideteksi secara dini kan lebih bagus," ujarnya.
Lebih lanjut, dengan menunggu alat pendeteksi pohon tersedia dan dapat difungsikan sebagaimana mestinya, Made meminta agar DLH Kota Malang bersama jajaran terkait melakukan perapian terhadap pohon-pohon di Kota Malang yang dikhawatirkan tumbang maupun mengganggu akses jalan. "Ya kalau bisa sebelum adanya kejadian (pohon tumbang, red) saat ini untuk sementara bisa dilakukan peremajaan," terangnya.
Tindakan tersebut merupakan langkah sejak dini untuk mengantisipasi adanya peristiwa pohon tumbang di Kota Malang seperti beberapa hari terakhir ketika hujan deras disertai angin kencang melanda.
Sementara itu, Kepala DLH Kota Malang Wahyu Setianto mengatakan bahwa sebenarnya pihaknya memiliki alat pendeteksi kondisi pohon. Namun alat tersebut tidak dapat berfungsi karena kondisi baterai alat tersebut harus dipesankan dari luar negeri atau import. "Kita sudah melakukan pemesanan baterai alat tersebut secara import. Namun hingga sampai saat ini tak kunjung datang," terangnya.
Sambil menunggu baterai alat pendeteksi kondisi pohon tersebut datang, pihaknya melakukan tindakan cepat yakni akan melakukan koordinasi dengan Universitas Brawijaya (UB). Pasalnya disampaikan Wahyu bahwa Fakultas Pertanian UB sedang mengembangkan alat pendeteksi kondisi pohon.
Baca Juga : Kebut 3 Ranperda Baru, Malam Ini Dewan Bentuk Pansus
"Saya dapat info di UB Fakultas Pertanian katanya sudah mengembangkan alatnya. Jadi nanti kita bisa ajak kerja sama. Insya Allah dalam waktu dekat kita akan ke UB, untuk meminta alat itu. Kalau bisa kita kerja sama secepatnya," ungkapnya.
Untuk proses saat ini, dikatakan Wahyu bahwa DLH Kota Malang sedang memperhitungkan kebutuhan alat pendeteksi kondisi pohon yang nantinya bakal dianggarkan untuk memroses hasil kerjasama DLH Kota Malang dengan Universitas Brawijaya. "Masih kita akomodir dan belum tahu harganya berapa. Kita usahakan secepatnya agar penanganan di masyarakat segera teratasi," tandasnya.