MALANGTIMES - Sistem pelayanan publik di Kota Malang terus digencarkan untuk lebih mudah diakses. Salah satunya, dengan mengoptimalkan pengelolaan layanan berbasis digitalisasi.
Namun, guna menyukseskan tatanan pelayanan publik yang optimal, maka perlu adanya inovasi-inovasi menarik. Sehingga, Perangkat Derah (PD), kelurahan, puskesmas, hingga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di wilayah Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dituntut menghadirkan pengelolaan website dan media sosial yang menarik.
Baca Juga : Kala Gatot Kritik Keras Moeldoko Lewat Lagu, Darmizal Beri Pembelaan
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, komitmen Pemkot Malang untuk mewujudkan smart city dinilai perlu dilakukan melalui sebuah pendekatan tata kelola pembangunan daerah perkotaan yang efektif dan efisien dalam menghadapi era society 5.0.
Sehingga, inovasi dalam memberikan pelayanan berbasis digital harus dikemas dengan menarik. "Itu yang ada di Pemerintah Kota Malang yang akan dibangun melalui bagaimana komunikasi antar pemerintah dengan masyarakat. Sehingga perlu ada inovasi," ujarnya saat mengisi acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Konten Website dan Media Sosial di Lingkungan Pemkot Malang, di Hotel Savana (Rabu, 17/3/2021).
Tak hanya inovasi, tapi bagaimana mengemas setiap pelayanan itu dengan kreatifitas guna mendorong kemajuan society 5.0. Yang mana, komunikasi kebijakan publik harus di upgrade dengan pemanfaatan kanal media.
Yakni, mulai dari website, media sosial, atau yang lainnya. Pengoptimalan itu bisa diwujudkan dalam momen Anugerah Inovasi dan Kreativitas Informasi Digital (AIKID) merupakan kegiatan yang diadakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinas Kominfo) Kota Malang.
Ke depan, tak hanya sekedar untuk perlombaan semata, melainkan sebagai bentuk memaksimalkan ruang dalam meningkatkan kapasitas pelayanan di masing-masing instansi di lingkup Pemkot Malang.
"Karena waktu itu tidak pernah berhenti, bukan inovasi saja. Tapi di dalamnya juga harus ada kreatifitas. Maka pelayanan publik juga akan maksimal," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Kota Malang M Nur Widianto menyampaikan, sebanyak 111 peserta mengikuti Bimtek pengelolaan website dan media sosial kali ini. Di mana, para peserta diberikan pelatihan yang beragam.
Baca Juga : Dijanjikan April, Warga Surabaya Cukup Tunjukkan KTP untuk Dapat Layanan Kesehatan
Di antaranya, bagaimana membuat desain perwajahan dari laman sosial media. Kemudian, pembuatan infografis, dan tampilan depan dari website itu sendiri.
"Hingga pada teknis cara pengambilan gambar juga diajarkan kepada peserta, mereka langsung praktek," paparnya.
Di samping itu, peserta juga dilatih dalam pembuatan narasi yang singkat. Di mana hal itu nantinya diperlukan dalam pemberitaan, informasi, hingga untuk sosial media. Tetapi, informasi yang dituliskan tetap bisa tersampaikan kepada masyarakat luas dengan optimal.
"Juga membuat sebuah narasi untuk pemberitaan dan sosial media itu. Artinya sosial media itu tidak memerlukan narasi yang terlalu panjang. Tetapi, narasi pendek, lugas tapi mengena, itu yang diperlukan," pungkasnya.