MALANGTIMES - Universitas Wisnu Wardhana (Unidha) Malang menjadi salah satu dari 10 PTS (perguruan tinggi swasta) di Indonesia yang menerima dana pengabdian masyarakat terbanyak tahun 2021 dari Kementerian Riset Teknologi/Badan Riset Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN).
Selain Unidha, kampus lainnya adalah Universitas Bosawa, UMM (Universitas Muhammadiyah Malang), Universitas Surabaya, Universitas Muhammadiyah Kendari, Universitas PGRI Semarang, Universitas Mahasaraswati Denpasar, Universitas Muria Kudus, Universitas Muslim Indonesia.
Baca Juga : Satu Rumah di Bumiayu Masuk Sungai Terkena Longsor
"Unidha masuk di peringkat 10 PTS se-Indonesia penerima hibah dari Kemenristek/BRIN. Ini tentu membanggakan karena tidak semua PTS mendapatkan dan sebesar itu," terang Ketua Lembaga penelitian Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unidha Dr Eny Dyah Yuniwati SP MP, Senin (15/03/2021).
Dana hibah yang didapatkan Unidha sebesar Rp 521,9 juta. Dana tersebut kemudian digunakan dalam kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk pengabdian kepada masyarakat. Perolehan dana tersebut juga tak lepas dari semangat dan kerja keras para dosen yang tak putus asa untuk terus berinovasi.
Total telah 24 proposal diajukan Unidha kepada Kemenristek BRIN. Namun, secara nasional, terdapat 13 ribu proposal yang telah diterima oleh Kemenristek/BRIN dari berbagai perguruan tinggi, sehingga meskipun hanya beberapa proposal yang lolos, hal ini tetap menjadi kebanggan karena bisa lolos di antara ribuan proposal.
"Untuk tahun ini, ada lima proposal. Tiga proposal multitahun. Jadi, pengabdian masyarakat dilakukan tahun satu dua dan tiga. Namun harus terus memunculkan inovasi baru. Dan dua proposal lagi, monotahun, yang akan dilaksanakan di tahun ini," tambahnya.
Kemenristek BRIN mengharapkan setiap penelitian dan pengabdian masyarakat menghasilkan inovasi sesuai dengan permasalahan yang dialami oleh masyarakat.
Dengan berbekal ilmu pengetahuan dan teknologi oleh tim dosen pengabdi, link and match antara persoalan dan solusi pemecahan masalah di mitra hingga menghasilkan program pemberdayaan ekonomi, alat yang diberikan, pemasaran dan kerja sama antar-pemangku kepentingan tentunya dapat mengatasi permasalahan yang ada.
"Kami harapkan setiap dosen bisa melakukan pengabdian masyarakat berbasis inovasi. Dana internal juga tersedia untuk pengabdian masyarakat untuk menghasilkan inovasi. Sehingga kami mendorong teman-teman dosen," paparnya.
Sementara itu, lima program yang lolos penilaian Kemenristek/BRIN antara lain:
Baca Juga : Pemilihan Rektor UIN Malang, Guru Besar Ini Minta Panitia Singkirkan Calon Bermasalah
1. Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) “Community Based Integrated Farming System “ Desa Purwosekar kecamatan Tajinan, Kabupaten malang, oleh Nurin Fitriana, Eny Dyah Yuniwati, Rizalnur dan Azhar;
2. PPDM Ekowisata Berbasis Ekonomi Kreatif Desa Bululawang, Bakung, Kabupaten Blitar. Oleh Endang Sungkawati, Ni Wayan Suarniati;
3. Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) Bordir Sebagai Handmade Unggulan di Kabupaten probolinggo oleh Rachma Yuliana, M Dullah, Zainulloh;
4. PKM LIPSTIK SDN 1 SLAMPAREJO oleh Anton Prayitno;
5. PKM Kagungan Budi Arta RT 07 RW 02 Desa Lumbangsari, Bululawang, Kabupaten Malang oleh Mufida, Nurin Fitriana.