free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Harga Cabai Rawit di Atas Rp 100 Ribu, Diskopindag: Pertengahan Hingga Akhir Maret Turun

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

12 - Mar - 2021, 00:29

Placeholder
Kepala Bidang Perdagangan Diskopindag Kota Malang, Sapto Wibowo (foto: Anggara Sudiongko/ MalangTIMES)

MALANGTIMES - Hingga kini, harga cabai rawit di pasaran Kota Malang, masih begitu tinggi. Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang memonitor, jika harga cabai rawit di Kota Malang perkilonya mencapai Rp 100 ribu sampai Rp 110 ribu.

Kepala Bidang Perdagangan Diskopindag Kota Malang, Sapto Wibowo menjelaskan, jika mahalnya harga cabai rawit lantaran memang pada harga di tingkatan petani sudah cukup mahal. Harga pada di tingkatan petani mencapai Rp 95 ribu.

Baca Juga : Pembangunan Jalan 60 Persen, Jalur Kediri-Batu Dapat Dilewati Kendaraan Roda Dua

Mahalnya harga cabai murni disebabkan kondisi cuaca atau iklim curah hujan yang tinggi, sehingga menyebabkan banyak lahan tanam di dataran rendah tergenang air dan berakibat pada kerusakan cabai hingga terserang penyakit, seperti daun keriting, buah rontok ataupun serangan lalat buah.

"Mahalnya memang mungkin, panen tak maksimal karena hujan banyak cabai yang rusak. Faktor kenaikan harga memang karena musim," jelasnya.

Karenanya, Diskopindag tetap berupaya semaksimal mungkin  untuk melakukan stabilisasi harga dengan perhitungan yang matang, termasuk juga terus berkoordinasi dengan para petani.

Namun lebih lanjut dijelaskannya, jika mahalnya harga cabai rawit diperkirakan akan perlahan mulai turun dan normal pada pertengahan bulan Maret ataupun akhir bulan Maret 2021.

"Ya pada bulan itu diprediksi akan normal lagi," jelasnya.

Baca Juga : Tahun Depan, Insentif Guru PAUD Kota Malang Direncanakan Naik

Sementara itu, Ummi Lasmi, salah satu penjual makanan di kawasan Jalan Jakarta, mengaku memang begitu terdampak dengan mahalnya harga cabai. Sejumlah makanan pedas akhirnya terpaksa ia kurangi takaran cabainya.

Padahal, di warung tempatnya berjualan, banyak para pelanggan yang mencari makanan pedas dan banyak juga yang merupakan penggemar sambal. Namun karena harga cabai rawit terlampau mahal, mau tak mau akhirnya ia mengurangi pemakaian cabai rawit.

"Harapannya ya segera turun lah, sekarang beli cabai juga nggak banyak-banyak. Nyoba beli Rp 7 ribu cuma dapat beberapa biji saja, nggak habis pikir juga bisa semahal ini," pungkasnya.


Topik

Ekonomi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Sri Kurnia Mahiruni