INDONESIATIMES – Baru-baru ini viral istilah ghosting dari cerita Kaesang, Felicia dan Nadia Arifta yang ramai diperbincangkan warganet di media sosial.
Viralnya istilah Ghosting bermula dari unggahan akun @meilia_lau pada Minggu (7/3/2021) lalu.
Baca Juga : Unik, Nikmati Kopi dengan Gaya Berbeda di Warung Kopi Walik
Meilia yang merupakan ibunda dari Felicia mengungkapkan kekecewaannya pada Kaesang yang disebut meninggalkan Felicia tanpa kabar dan saat ini diberitakan sudah memiliki kekasih baru.
Kasus ini kemudian viral dalam sekejap dan sempat menjadi trending di Twitter. Warganet ramai-ramai menyebut kasus ini sebagai kasus ghosting.
Apa arti ghosting?
Dilansir dari Healthline, ghosting adalah perilaku tiba-tiba menghilang dari kehidupan seseorang tanpa menelpon, email, atau SMS. Istilah ghosting sendiri telah banyak digunakan dalam hubungan percintaan modern.
Dari sisi psikologis, ghosting begitu sangat menyakitkan dikarenakan kepergian seseorang tanpa kata-kata yang meninggalkan luka mendalam kepada si korban.
Ciri-ciri seseorang telah di ghosting, biasanya ditandai dengan chat yang tak kunjung dibalas. Awalnya hanya satu chat yang tak terbalaskan, kemudian lama-lama setiap kali dihubungi tidak ada jawaban sama sekali. Atau tidak adanya balasan. Ditelepon tidak diangkat, apalagi di chat.
Begitulah ciri-ciri awal yang akan nampak dari si pengghosting. Seperti hantu atau ghost yang pergi dari kehidupan seseorang tanpa adanya penjelasan pasti.
Dari berbagai penelitian telah menghimpun sejumlah penyebab umum seseorang melakukan ghosting, diantaranya ialah:
Tidak lagi merasa aman dalam hubungan
Pada umumnya sering terjadi dikarenakan dalam sebuah hubungan yang dijalani sudah tidak lagi didapatkan atau dirasakan perlakuan yang menyenangkan, pasangan sering melanggar privasi, kekerasan dan lain sebagainya.
Rasa takut akan kedekatan
Baca Juga : Ratusan Kitab di Ponpes Manarul Quran Hanyut Akibat Banjir
Ketika menjalani hubungan adanya rasa takut atau kekhawatiran akan ditinggalkan di masa depan. Maka dari itu, si pelaku lebih memilih pergi daripada melanjutkan hubungan tersebut.
Balas dendam
Ada pula yang melakukan ghosting, dikarenakan ingin melakukan balas dendam. Hal tersebut terjadi dikarenakan mereka telah di-ghosting di hubungan sebelumnya. Sehingga mereka ingin orang lain merasakan apa yang pernah dirasakan.
Kurangnya koneksi dalam hubungan
Dalam hubungan yang dijalani, kurangnya pemahaman perasaan satu sama lain, sehingga kurangnya kenyamanan, dan si pelaku lebih memilih pergi dan memutuskan hubungan secara sepihak.
Minim konsekuensi
Dengan melakukan ghosting seseorang merasa lebih mudah untuk lepas dari sebuah hubungan.
Menghindari konflik
Biasanya ghosting dilakukan sebagai jalan pintas ketika si pelaku ingin putus, tetapi sangat sulit bagi dirinya. Juga untuk menghindari pertengkaran dan adu mulut. Sehingga mereka pun memilih pergi tanpa penjelasan.