TULUNGAGUNGTIMES - Sunyoto (60) tercatat sebagai warga Dusun Boto, Desa Karangtalun, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, yang merantau ke Malaysia sejak tahun 1987.
Yang bikin trenyuh, Sunyoto mengalami serangan stroke di Malaysia. Sehingga, sejak 17 tahun lalu, Sunyoto belum pernah pulang ke kampung halaman.
Baca Juga : Upgrade Tampilan Office Look ala Hijabers Ini Yuk!
"Bapak ini bekerja di Malaysia sejak tahun 1987 dan sempat balik kampung. Dia masuk lagi (kembali ke Malaysia) dan sampai sekarang, terhitung sekitar 17 tahun, belum lagi pulang ke kampung," kata Arif Witanto melalui rilis yang di-share di media sosial.
Menurut Arif, info terkini, paspor lama Sunyoto sudah hilang terjatuh dan tidak ditemukan. "Kini beliau sakit stroke sebelah kiri dan waktu Pagar Nusa (perguruan pencak silat di bawah naungan NU) mendatangi, Sunyoto dalam kondisi tidak bisa jalan. Bahkan untuk ke MCK, beliau harus merangkak atau jalan ngesot," ungkap Arif.
Dkatakan Arif, Pagar Nusa di Malaysia berinisiatif memberi bantuan sewajarnya berupa terapi dan bantuan makanan secukupnya. "(Dia) di Malaysia sendiri. Anak istri semua di kampung. Di sini beliau hidup seorang diri," ucapnya.
Sunyoto menyewa rumah di Kampung Sri Bahagia kawasan Plentong Tengah.
Setelah diberi pertolongan sekitar sebulan, akhirnya Sunyoto sudah bisa jalan dengan mnggunakan bantuan tongkat.
Tim Pagar Nusa di Malaysia sedang berembuk untuk bisa memulangkan Sunyoto. Namun Pagar Nusa masih kekurangan Informasi mengenai keluarga Sunyoto di Tulungagung.
Pertimbangan yang terjadi, menurut postingan Arif, di antaranya kesediaan menerima atau tidak kepulangan Sunyoto. Kemudian, keluarga Sunyoto belum dipastikan apakah dari golongan mampu atau tidak mampu. Terkait identitas yang diterima, nama Sunyoto masih ada dalam foto kartu keluarga (KK)
Menanggapi hal itu, Kepala Desa Karangtalun Agus Imam Wijayanto saat dikonfirmasi langsung melakukan penelusuran. Hasilnya, ia membenarkan bahwa Sunyoto memang warga Karangtalun dan masih tercatat dalam kependudukan secara sah.
Baca Juga : Wanita Penjual Rujak "Hilang" di Pasar Ngemplak, Ditemukan Kebingungan di Terminal Bungurasih
"Kami sudah datangi rumahnya, bertemu dengan anak kedua Sunyoto yang pernah merantau ke Malaysia," jelas Agus, Selasa (09/03/2021).
Saat itu, Sunyoto diajak pulang namun belum bersedia dan memilih terus bekerja mencari nafkah untuk keluarga di Malaysia.
Saat ini, anak Sunyoto mengaku masih sering komunikasi dengan ayahnya dan bahkan sudah komunikasi dengan perguruan Pagar Nusa yang merawat di Malaysia. "Sudah komunikasi. Bahkan sudah ada orang yang dipercaya untuk mengurus kepulangan," tambah Agus.
Lebih jauh, Agus memastikan keluarga akan menjemput Sunyoto ke bandara jika jadwal penerbangan sudah ditentukan.
Semenjak belasan tahun merantau, menurut keluarga kepada kepala desa, Sunyoto masih rutin mengirimkan gaji. Itu sebelum dia terkena serangan stroke yang melumpuhkan aktivitasnya. .