MALANGTIMES - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa, menyebutkan sektor pertanian yang ada di Kabupaten Malang bisa dioptimalkan guna mempercepat perputaran perekonomian di wilayah setempat.
Hal inilah yang juga dia tekankan kepada Bupati Malang Sanusi dan Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto, usai menjalani serah terima jabatan (Sertijab) di Ruang Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang, Senin (8/3/2021).
Baca Juga : Sempat Tertunda Pandemi, Legislatif Kebut Penuntasan Ranperda Retribusi Jasa Usaha
”Hal yang sangat mudah untuk ditumbuhkan dan dikembangkan disini (Kabupaten Malang) antara lain adalah sektor pertanian,” ucapnya saat melangsungkan konferensi pers sebelum agenda sertijab berlangsung.
Meski beranggapan masih bisa terus dioptimalkan, namun Khofifah tidak memungkiri jika pertumbuhan sektor pertanian di Kabupaten Malang sempat mengalami kendala. Selain faktor cuaca, pandemi Covid-19 dianggap juga berdampak pada sektor pertanian yang ada di Kabupaten Malang.
”Pada periode kemarin (sektor pertanian) sedikit mengalami kontraksi, maka ini sebetulnya masih bisa didorong secara signifikan,” ucapnya.
Menurutnya, faktor penyebab tetap berkembangnya sektor pertanian di Kabupaten Malang meski saat ini sedang pandemi Covid-19, adalah sektor geografis yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang.
”Karena wilayah di Kabupaten Malang juga sangat memungkinkan untuk mengembangkan sektor pertanian,” ujarnya.
Menanggapi mandat dari Gubernur Jatim, Bupati Malang Sanusi mengaku siap untuk terus mengoptimalkan potensi pertanian yang dimiliki oleh Pemkab Malang. Bahkan dirinya mengklaim jika saat ini beberapa sektor pertanian, terutama komoditi sayuran sudah banyak yang di ekspor.
Baca Juga : Masuk Prioritas Presiden, Gubernur Jatim Minta Pemkab Malang Dukung Program TNBTS
”(Berbagai komoditi, red) sayur yang kita (Pemkab Malang) miliki sudah ekspor ke Taiwan, ini potensi yang ada di poncokusumo,” ucapnya saat konferensi pers ketika serangkaian agenda sertijab berlangsung.
Tidak hanya potensi sayuran, Sanusi juga menyebutkan jika saat ini Pemkab Malang telah mengembangkan trobosan baru untuk meningkatkan produktifitas padi. ”Sehingga semuanya akan kita kembangkan, padi yang asalnya menghasilkan 8 ton per hektar, kini sudah bisa 15 ton. Di (Kecamatan) Singosari saat ini sudah 3 kali panen,” ungkapnya.
Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini berharap, adanya bantuan dari pemerintah pusat termasuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim, untuk bisa membawa hasil pertanian di Kabupaten Malang menuju kancah internasional.
”Jadi mohon nanti ada dukungan Ibu Gubernur untuk meningkatkan sektor pertanian, sehingga semua hasil pertanian di Kabupaten Malang bisa kita arahkan untuk ekspor ke luar negeri,” tukasnya.
