INDONESIATIMES- Hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat (PD) kini kian menjadi polemik. Partai berlambang mercy itu, kini seakan terbagi menjadi 2 kubu.
Seperti diketahui, hasil KLB memutuskan jika Kepala Star Presiden (KSP) Moeldoko menjadi Ketua Umum Demokrat. Hasil itu lantas membuat kader Demokrat pro Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak terima.
Baca Juga : Moeldoko di Antara Pandemi Politik
Bahkan, puluhan kader PD Banten membubukan tanda tangan dan cap jempol darah di selembar kain putih. Di kain putih itu tertulis "Sumpah Setia Demokrat". Aksi tersebut terjadi pada hari ini Senin (8/3/2021).
Satu per satu kader dan pengurus melubangi jempolnya dengan jarum hingga mengeluarkan darah. Lalu darah itu mereka tempelkan di kain putih.
Setelah melakukannya, mereka melanjutkan tanda tangan di tetesan darah dan mencantumkan nama masing-masing. Selesai melakukan aksi tersebut, mereka lantas memberi obat luka pada jempol masing-masing agar tidak infeksi.
Disampaikan oleh pengurus DPD Demokrat Banten, Hermansyah mereka melakukan aksi ini sebagai sumpah setia Demokrat Banten untuk tetap mendukung ketum yang sah yakni AHY.
"Yang menandatangani sumpah setia ini, kader, pengurus dan sebagian masyarakat yang mendukung demokrasi di Indonesia. Kita cap jempol, langsung tusuk darah," ujarnya.
Selain para kader, dukungan untuk AHY juga diberikan oleh 56 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Mereka mengaku menyayangkan terjadinya KLB yang menetapkan Moeldoko sebagai ketum PD.
Baca Juga : Peringati Hari Perempuan Internasional, PC PMII Gresik Geruduk Kantor Pemkab
56 lembaga tersebut memberi nama mereka sebagai Aliansi Masyarakat Pendukung Demokrasi (AMPD). Mereka mengaku turut menyuarakan demokrasi yang yang dicederai sekelompok orang hingga demokrasi tersebut tertanggu.
"Kami dari aliansi di Banten, mendukung demokrasi agar tidak di obok-obok oleh segelintir orang, yang saat ini terjadi di Partai Demokrat," kata perwakilan AMPD, Abdurrahman.