TULUNGAGUNGTIMES - Pemerintah secara resmi mengonfirmasi mutasi virus corona B117, yang pertama kali terdeteksi di Inggris, telah ditemukan di Indonesia. Disebutkan, virus B117 lebih menular sekitar 50% dibanding strain aslinya.
Para peneliti telah membuktikan, mutasi virus Kent, yang dianggap paling mematikan, mampu 70 kali lebih menular dan dapat menyebar jauh lebih mudah.
Baca Juga : Belum Juga Usai, Wakil Ketua DPRD Surabaya Ingin Polemik Izin Pasar Koblen Segera Disudahi
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung yang juga Jubir penanganan Covid-19 dr. Kasil Rokhmad saat dikonfirmasi mengatakan, belum ada indikasi virus ini masuk ke kota marmer.
"Varian baru (B117) ini masih ditemukan dua kasus oleh kementerian, dan itupun tidak dijelaskan di mana alamatnya. Pasti kementerian (Kemenkse) telah bertindak terhadap dua orang ini untuk ditelusuri kontak dengan siapa," kata dr. Kasil, Jumat (5/3/2021).
Ia memastikan hingga saat ini belum mendapat informasi adanya kontak dua orang ini di Tulungagung.
"Jika ada kontak di sini dengan dua orang yang terkonfirmasi itu, maka oleh survey epidemiologi pasti akan dikejar. Hingga saat ini tidak ada pemberitahuan adanya kontak ke Tulungagung. Jika memang ada pasti kita diberitahu," jelasnya.
Oleh karena dua kasus baru ditemukan adalah dari perjalanan luar negeri, Kasil meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Pasalnya, banyak warga Tulungagung yang bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri.
"Buat yang punya mobilitas tinggi, umumnya dari TKI kami harapkan tetap gunakan protokol kesehatan," terangnya.
Seperti pada umumnya, jika memasuki bulan Ramadan atau lebaran Idul Fitri, banyak diantara TKI pulang kampung halaman.
"Nantinya di bandara pasti akan ada pemberlakuan isolasi bagi yang datang dari luar negeri," imbuhnya.
Baca Juga : Jalani Prokes Ketat, 800 Pekerja Migran Kabupaten Malang Diberangkatkan ke Hongkong
Seperti dirangkum dari berbagai sumber, terdapat 23 perubahan pada mutasi varian B117.
Sebuah analisis yang diamati di Inggris dan sebagian Eropa menunjukkan, pasien Covid-19 yang didiagnosis dengan varian baru cenderung menunjukkan tanda infeksi yang kurang khas. Seseorang yang terinfeksi virus corona dengan gejala, akan mengalaminya dalam waktu 2-14 hari.
Gejala virus corona B117 ini diantaranya batuk dan sakit tenggorokan. Batuk dan sakit tenggorokan lebih sering terjadi pada orang yang terinfeksi varian baru virus corona.
Laporan mengenai gejala ini meningkat, dari 27% menjadi 35%. Kemudian juga mengalami demam, studi Kantor Statistik Nasional Inggris menyebutkan, orang yang terpapar varian baru virus dengan gejala demam sebesar 22%. Jumlah ini naik dari varian lama, sebesar 19%. Indikasi lain adalah kelelahan dan nyeri otot ekstrim. Peneliti menemukan sebanyak 24 dari 177 pasien dalam penelitian, menderita kelelahan yang berkepanjangan.