INDONESIATIMES - Pemerintah saat ini tengah menjalakan program vaksinasi terhadap masyarakat guna mencegah virus Covid-19. Namun belum lama ini beredar sebuah mitos jika vaksin Covid-19 bisa menyebabkan kemandulan.
Adanya mitos tersebut lantas membuat banyak wanita khawatir. Mitos tersebut awalnya sudah muncul pada Desember tahun lalu.
Baca Juga : Kian Panas, Kini Muncul Isu SBY dan AHY Pecat Kader Senior Demokrat demi Dinasti Politik
Dikatakan, jika kandungan yang ada pada vaksin bisa menyerang protein penting yang dibutuhkan dalam perkembangan plasenta. Terkait isu tersebut, direktur program imunisasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Kate O'Brien menegaskan, jika rumor itu keliru.
"Vaksin yang diberikan ke orang-orang tidak bisa menyebabkan kemandulan. Ini adalah rumor lama yang sering muncul juga pada banyak vaksin lain dan selama ini tidak pernah terbukti kebenarannya," kata Kate seperti dikutip dari halaman resmi Twitter WHO.
Isu ini rupanya didasarkan pada messenger RNA dalam vaksin dapat menyebabkan kemandulan dengan secara tidak sengaja menyerang protein di dalam plasenta. Karena struktur protein spike-nya memang mirip. Namun, keduanya dipastikan adalah struktur yang sangat berbeda.
Baca Juga : Pandemi Covid-19 Picu Peningkatan Angka Pengangguran di Banyuwangi
Baru-baru ini, Association of Reproductive and Clinical Scientists dan British Fertility Society juga telah menerbitkan jurnal yang menyebut tidak ada kaitan antara vaksin dan infertilitas. Beragam studi telah menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 yang telah mendapat izin terbukti bisa memberikan efek perlindungan.