BANYUWANGITIMES - Pandemi Covid-19 menjadi pemicu kenaikan jumlah angka pengangguran di wilayah Banyuwangi dalam satu tahun terakhir.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistika (BPS) Banyuwangi Tri Erwandi, berdasarkan data hasil survei BPS, tingkat pengangguran di Banyuwangi pada tahun 2020 menjadi 5,34 persen atau mengalami kenaikan sebanyak 1,26 persen bila dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 4,08 persen.
Baca Juga : Calon Penerima Vaksin Harus Perhatikan Ini
Apabila dilihat secara angka riil, lanjutnya, jumlah pengangguran pada tahun 2019 lalu sebanyak 37.054 ribu jiwa. Sementara pada tahun 2020 jumlah angka pengangguran meningkat menjadi 49.252 ribu jiwa.
“Hal ini terpengaruh oleh kondisi pandemi yang kurang lebih selama satu tahun ini cukup terasa dengan berbagai aktivitas yang ada pembatasan seperti tempat belanja, pertokoan dan lain sebagainya,” ujar Tri.
Selanjutnya dia menuturkan meskipun mengalami kenaikan, angka pengangguran di Kabupaten Banyuwangi masih jauh di bawah level nasional dan di bawah Jawa Timur.
”Yang jelas kita termasuk yang moderat. Artinya, di level nasional maupun provinsi masih di bawahnya,” ujarnya.
Lebih lanjut dia menambahkan, selain angka pengangguran, pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi diprediksi juga mengalami penurunan. Hal tersebut disebabkan karena omzet lapangan usaha dari berbagai kegiatan ekonomi banyak yang drop akibat dampak pandemi Covid-19.
“Pertumbuhan ekonomi tidak biasa, ini masih diprediksi belum angka tetap karena masih di record. Jadi diperkirakan minus sekitar 4 persen (tahun 2020) yang apabia dibandingkan tahun kemarin (2019) cenderung naik sampai 5,55 persen,” tandasnya.