MALANGTIMES - Petugas gabungan dari Polisi Air (Polair) Polres Malang, TNI AL, TNI AD, BPBD Kabupaten Malang dan relawan terus melakukan pencarian Imam Saifudin (30) warga Desa Sindurejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang di perairan Pulau Sempu, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan yang dilaporkan hilang tenggelam sejak 21 Februari 2021 lalu saat memancing bersama 9 orang temannya.
Kepala Unit (Kanit) Penegakan Hukum (Gakkum) Satuan Polisi Air (Satpolair) Polres Malang Iptu Yoni Pribadi mengatakan, bahwa pihaknya sudah memasuki hari kelima mencari korban yang dilaporkan tenggelam dan hilang.
Baca Juga : 382 Personel Polres Malang Sukses Lakukan Vaksinasi, 19 Tak Lolos Screening Awal
“Belum ditemukan hingga saat ini. Kami terus melakukan pencarian. Hari ini (Kamis, 25/2/2021) sudah masuk hari kelima,” ungkap Yoni Pribadi saat dikonfirmasi, Kamis (25/2/2021).
Yoni mengaku, pihaknya sudah memintai keterangan dari rekan korban saat memancing. Mereka mengatakan bahwa korban diduga tenggelam akibat tidak kuat mengendalikan pancing saat umpannya disambar oleh ikan.
“Kemungkinan karena tarikan ikan (saat menyambar umpan, red) cukup kuat. Akhirnya korban tidak mampu menahan tarikan (dari ikan itu, red),” beber Yoni.
Perwira polisi dengan pangkat dua balok di pundaknya itu menjelaskan, bahwa posisi korban saat itu berada di batu karang kawasan perairan Pulau Sempu dengan ketinggian kurang lebih 6 meter. Sementara kondisi ombak saat itu tingginya mencapai 2,3 hingga 4,3 meter.
Saat terjatuh ke dalam air, korban sempat muncul ke permukaan dan minta tolong sambil memegang stik pancingnya.
“Teman korban sempat memberikan pertolongan dengan cara melempar Popper. Namun korban tidak menjangkau karena tetap berusaha mempertahankan stik pancingnya. Pasca itu korban tidak muncul lagi” urainya.
Baca Juga : Polisi Tembak Dua Tersangka Curanmor di Kawasan Sawojajar
Sebagai informasi, Popper adalah umpan berbentuk ikan palsu yang terhubung dengan tali senar pancing.
Kini Polair dengan petugas gabungan lain terus mencari keberadaan korban dengan harapan tetap ditemukan. “Pencarian kami lakukan dengan cara menyisir perairan pulau Sempu ke berbagai arah dari tempat kejadian perkara,” tutup Yoni.