MALANGTIMES - Masalah pengurangan sampah nampaknya masih menjadi perhatian di Kota Malang. Dalam Rancangan Rencana Kerja (Renja) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang tahun 2022, upaya pengurangan dan pengelolaan sampah itupun masih menjadi fokus pembahasan yang paling utama.
Selain sampah, setidaknya ada enam isu strategis lain yang dibahas dalam Renja DLH Kota Malang 2022 tersebut. Enam isu tersebut yakni, potensi pencemaran dan kerusakan lingkungan, timbulan sampah yang berbanding lurus dengan pertambahan penduduk, operasional pengelolaan sampah yang memerlukan alokasi biaya yang besar, penyediaan kebutuhan lahan makam, pemenuhan kebutuhan Ruang Terbuka Hijau taman kota dan hutan kota, hingga penyediaan taman kota yang ramah anak perempuan lansia dan penyandang difabel.
Kepala DLH Kota Malang Wahyu Setianto mengatakan, dari isu strategis itu, yang masih menjadi konsentrasi adalah pada upaya pengurangan sampah di Kota Malang.
Saat ini, disampaikannya, jika pengurangan sampah yang ada di Kota Malang telah berkisar 20 persen. Presentase tersebut, tentunya akan terus ditingkatkan melalui program Renja 2022 dengan sasaran meningkatnya kualitas lingkungan hidup, meningkatnya pengelolaan sampah, meningkatnya kualitas kemanfaatan dan kuantitas ketersediaan RTH publik yang dikelola dan meningkatnya kinerja pelayanan perangkat daerah.
"Tujuannya tentu meningkatkan kualitas pemanfaatan tata ruang dan lingkungan hidup, yang bermuara pada tercapainya visi Kota Malang Bermartabat dan misi mewujudkan kota produktif dan berdaya saing berbasis ekonomi kreatif, keberlanjutan dan keterpaduan," jelasnya.
Salah satu upayanya, dengan lebih menghidupkan lagi rumah pilah, kompos dan daur ulang (PKD) hingga dengan mengoptimalkan pengolahan sampah dengan Sanitary serta terus menggencarkan gerakan pengurangan sampah dengan program 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Dalam upaya pengurangan sampah di Kota Malang, Wali Kota Malang Sutiaji menambahkan, selain upaya-upaya secara teknis, masyarakat juga harus menyadari pentingnya kebersihan lingkungan yang akan berimbas baik pada berbagai sisi kehidupan.
"Perilaku masyarakat harus ditegaskan untuk berperilaku bersih dan tak membuang sampah sembarangan," jelasnya.
Program 3R nantinya juga bisa dikembangkan lebih luas lagi ditingkatkan RT maupun RW. Sehingga dalam pengolahan dan pengurangan sampah di Kota Malang akan semakin efektif.
"Kalau untuk 3R saat ini masih ada di tiga titik, yakni di Arjosari, Bandungrejosari sama Balearjosari. Itu nanti bisa dikembangkan di RW atau kelurahan," ungkapnya.
Belum lagi, saat ini akan terdapat investor yang turut akan membantu dalam pengolahan pengurangan sampah, khususnya untuk sampah organik. Pihaknya mewacanakan untuk membudidayakan cacing khusus yang bisa diekspor.
"Nanti sampah organik bisa dipilah, diberikan ke cacing. Dan saya juga sudah menemukan orang yang mau mengambil cacingnya itu," pungkasnya.
Sementara itu, mengenai Renja DLH Kota Malang 2022, terdapat sembilan program, 16 kegiatan dan 40 sub kegiatan. Sembilan program itu meliputi, Perencanaan lingkungan hidup, Program pengawasan dan pembinaan izin lingkungan dan izin perlindungan pengelolaan lingkungan hidup.
Kemudian, pengendalian pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup, program peningkatan, pendidikan dan penyuluhan lingkungan hidup, penanganan pengaduan lingkungan hidup, program pengendalian bahan berbahaya dan beracun dan limbah bahan berbahaya dan beracun, program pengolahan persampahan, dan program pengelolaan keanekaragaman hayati.
