BATUTIMES-Telah terjadi retakan jalan dan tanah ambles di Jalan Brigjen Moh Manan (Payung 1), Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu. Dengan meminimalisir retakan jalan dan amblesnya tanah, BPBD Jawa Timur akan lakukan rekayasa jalan.
Dalam pantauan MalangTIMES terlihat retakan jalan dan penurunan tanah di TKP. Kemudian, pihak BPBD Jawa Timur melakukan kajian di sekitar retakan itu dengan menggunakan alat DCP, Senin (15/2/2021).
Baca Juga : Jelang Pelaksanaan PPKM Mikro, Kapolres Jember Beri Pengarahan Ketua RT-RW
Setelah melakukan kajian, pihak BPBD Jatim, BPBD Kota Batu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Batu, Dinas Perhubungan Kota Batu, Dinas Perhutani Kota Batu, Polres Batu dan stakeholder lainnya melakukan rapat terkait kondisi retakan dan amblesnya tanah tersebut.
Dalam rapat koordinasi itu, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana/BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto mengatakan, ruas Jalan Brigjen Moh Manan yang mengalami keretakan dan tanah ambles ini sangat berbahaya dan mengalami kondisi sakit.
"Tadi kita telah survei, apakah layak dilalui pengendara atau perlu adanya langkah-langkah tindak lanjut," ujarnya.
Maka dari itu, pihaknya beserta stakeholder akan melakukan langkah-langkah upaya pencegahan potensi terjadinya longsor di kemudian hari. Yakni dilakukannya pembatasan kendaraan hingga rekayasa lalu lintas.
"Kesimpulan rapat koordinasi yang didapat, akan dilakukan pembatasan kendaraan hingga rekayasa lalu lintas atau menggunakan jalan alternatif lainnya. Tujuannya untuk meminimalisir retakan jalan dan amblesnya tanah," ujarnya.
Dari kajian survei tersebut, pihaknya masih menunggu hasil. "Untuk hasilnya masih dalam proses pengukuran. Sebab, kita tadi melakukan di 3 titik pengukuran. Kita tunggu dulu hasilnya," ujarnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Batu, Alfi Nurhidayat menambahkan, pihaknya akan melakukan pembatasan kendaraan atau lalu lintas di area ini.
"Kondisi ini sangat parah. Maka kita lakukan pembatasan lalu lintas," ujarnya.
Selain pembatasan arus lalu lintas, pihaknya juga akan mengimbau pengendara untuk menggunakan jalan alternatif. Seperti di jalur Tlemuk dan Gunungsari.
"Jalan alternatif itu akan digunakan bagi kendaraan sedang dan kecil. Mengingat kontur jalan di jalur alternatif itu kurang aman. Sedangkan kendaraan besar tetap melalui jalur Payung dengan dilakukannya pembatasan atau sistem buka tutup," ujarnya.
Baca Juga : Bentuk Posko di Seluruh RT, Kota Malang Perkuat Wilayah di Masa Perpanjangan PPKM Mikro
Lanjutnya, apabila terjadi hujan lebat, maka jalur Payung akan ditutup. Hal ini dilakukan agar air hujan yang turun tidak terlalu banyak untuk masuk ke celah-celah retakan.
"Ketika hujan akan kita tutup jalur ini. Kemudian untuk sementara akan kita tutup retakannya, agar tidak terjadi pergeseran tanah atau potensi longsor," ujarnya.
Pemberitaan sebelumnya, telah terjadi retakan jalan dan tanah ambles di Jalan Brigjen Moh Manan (Payung 1), Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu, Minggu (14/2/2021) kemarin.
Koordanator TRC BPBD Kota Batu, Suhartono mengatakan, kejadian tersebut berawal dari informasi warga bahwa ada retakan dan tanah ambles di sepanjang area warung Payung I.
"Retakan itu sudah lebih 2 minggu terakhir. Dimensi retakan bervariasi, antara panjang 46 meter, lebar rekahan mulai 3 sentimeter sampai 15 sentimeter. Akibatnya struktur bangunan retak dan rusak. Sepanjang pinggir jalan area warung juga ada retakan dan tanah ambles," ujarnya.
"Jalan mengalami keretakan sepanjang 15 meter. Bahu jalan mengalami penurunan dengan level sekitar 10-15 cm dari jalan raya. Dan bahu jalan mengalami keretakan sepanjang 75 m dengan dimensi keretakan bervariasi hingga 15 cm," imbuhnya.