NGAWITIMES - Antisipasi bencana tanah longsor, Polres bersama Kodim 0805 Ngawi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Perhutani melakukan mitigasi bencana, terutama wilayah lereng gunung Lawu bagian utara yang selama ini sangat rawan longsor.
Salah satu lokasi rawan tanah longsor yang dilihat berada di Dusun Karang Anyar, Desa Girimulyo, Kecamatan Jogorogo. Lokasinya tidak jauh dari wisata air terjun Srambang. Di tempat tersebut Forkopimda Ngawi melihat kontur tanah lereng bukit yang rata-rata memiliki kemiringan di atas 30 derajat.
Baca Juga : Kadin Lumajang Gelar Pemilihan Ketua
Kondisi kemiringan perbukitan tersebut dinilai sangat rawan longsor, kendati masih banyak tegakan hutan pinus.
"Cek lokasi rawan tanah longsor bersama Forkopimda. Kita harus siaga hadapi bencana" ucap Kapolres Ngawi AKBP I Wayan Winaya kepada Jatim Times.
Menurut Perhutani BKPH kawasan Lawu Utara, setidak 21 titik rawan tanah longsor terdapat di lereng gunung Lawu bagian utara. Adapun lokasi titik rawan longsor itu berada di empat Kecamatan, yakni Kecamatan Sine, Ngrambe, Jogorogo dan Kecamatan Kendal. Di lokasi rawan longsor itu tidak jarang banyak terdapat pemukiman penduduk.
Kondisi ini pula yang diantisipasi oleh Perhutani BKPH kawasan Lawu Utara. Budi Prihantono Asper Perhutani BKPH kawasan Lawu Utara mengatakan, wilayah empat kecamatan itu harus waspada ancaman bencana tanah longsor.
Baca Juga : Korban Tabrak Lari di Ranugrati Meninggal Dunia
"Wilayah empat kecamatan yang berada di lereng gunung Lawu harus waspada ancaman tanah longsor," ujarnya.
Guna mencegah timbulnya korban jiwa akibat tanah longsor, Perhutani BKPH kawasan Lawu Utara terus menyiagakan seluruh karyawan untuk lakukan pemantauan. Terutama saat turun hujan deras. Selain melakukan pantauan 1×24 jam di pos pantau.