PAMEKASANTIMES - Dugaan korupsi pengadaan Mobil Sehat Siaga Tanggap Peduli (Sigap) pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Pamekasan untuk 178 desa di 13 kecamatan kembali diprotes, Selasa (16/2/2021).
Kali ini aktivis yang mengatasnamakan Front Aksi Massa (FAMAS) melakukan demo tunggal di depan Kantor Kejari Pamekasan di Jl. Raya Tlanakan, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan.
Baca Juga : Perdebatan Sengit Deddy Corbuzier, dr Tirta dan KPI soal Prokes di Pertelevisian
Versi mereka, Kejari Pamekasan dianggap lelet dalam menangani kasus dugaan korupsi Mobil Sigap yang telah menghabiskan anggaran Rp 35,6 miliar yang saat ini dilimpahkan ke Inspektorat Pamekasan untuk dilakukan penghitungan kerugian negara.
“Pelimpahan terhadap Inspektorat bukan cara untuk menghentikan kasus ini. Pul data dan pul baket yang dikantongi kejaksaan merupakan modal utama untuk melanjutkan kasus ini,” kata Abddus Salam selaku Ketua Famas
Pihaknya mendesak agar Kejari Pamekasan berlaku profesional dalam penegakan hukum. Serta meminta agar Kejari segera menetapkan nama-nama tersangka yang terlibat dalam dugaan kasus korupsi pengadaan mobil sigap.
“Segera ungkap nama-nama tersangka, tidak mungkin tidak ada tersangka jika kasus ini tidak dinaikkan dari tahap penyelidikan ke penyidikan,” jelasnya
Baca Juga : 12 Satker Polri Raih Penghargaan Pelayanan Publik Prima dari KemenPAN-RB
Sementara itu, Kasi Pidsus Kejari Pamekasan Ginung Pratidina menyampaikan, pihaknya saat ini tidak mau berdialog panjang terkait Mobil Sigap, karena masih menunggu hasil penghitungan kerugian negara dari Inspektorat.
“Itu jawaban saya, kami menunggu penghitungan kerugian negara dari Inspektorat Pamekasan,” pungkasnya.