TULUNGAGUNGTIMES - Pelaksanaan Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa atau disebut UU Desa memberikan dampak yang cukup signifikan bagi desa.
Kewenangan mengelola desa secara mandiri, baik administrasi pemerintahan sampai pengelolaan anggaran membuat desa berkembang lebih pesat.
Baca Juga : IDI Sebut Lonjakan Pasien Covid-19 di Jombang Tidak Lazim
Kurun waktu 5 tahun, ada sekitar 18 desa wisata yang ada di Tulungagung yang beberapa waktu telah dideklarasikan dalam satu wadah Asosiasi Desa Wisata (Asidewi).
Kemudian seiring berjalannya waktu, terus bermunculan ide-ide kreatif membangun destinasi wisata desa baru di Tulungagung, demi terwujudnya kemajuan ekonomi di masyarakat pedesaan.
Seperti yang dikatakan Kepala Desa Pakisrejo, Kecamatan Rejotangan, Minto Darsono, Senin (15/2/2021) di kantornya. Saat ini Desa Pakisrejo yang dipimpinnya itu telah membuat masterplan wisata air dengan kombinasi nuansa kebudayaan wayang kulit.
"Ini sudah tahap pengerjaan tembok pembatas dan perataan tanah," kata Minto.
Dijelaskan olehnya, wisata desa yang dirintisnya itu, basisnya adalah wisata air atau pemandian, tapi dikemas dengan nuansa kebudayaan yaitu wayang kulit.
Selain itu, rencananya di area wisata juga akan dipasang ikon patung Pandawa yang melambangkan sosok pemimpin yang membawa kebaikan.
Lahan yang digunakan, lanjut Minto, adalah memakai tanah bengkok perangkat desa yang bukan berupa sawah (lahan kering), dengan akses menuju lokasi, disebutkannya mudah dicapai.
"Tanah bengkok desa dari perangkat ini sementara kita ambil yang 600 ru. Hasil musyawarah sepakat untuk dijadikan wisata. Nantinya, jika diperluas masih dapat dikembangkan ke arah barat," ucapnya.
Baca Juga : Molor, Kayutangan Heritage Ditarget Baru Rampung Akhir Tahun
Pria yang juga berprofesi sebagai dalang itu mengungkapkan, wisata air yang baru dirintisnya itu nantinya akan diberi nama Wisata Gemilang Pandawa Park.
Kata Gemilang sendiri gabungan dari dua kata yakni Gemi dan Lang. Kata Gemi diambil dari sosok tokoh wilayah setempat (danyangan) yang terkenal dengan nama Mbah Gemi, dan kata Lang adalah identitas Kepala Desa saat ini yang berprofesi sebagai dalang.
"Gemilang diambil dari Danyangane Mbah Gemi Lurahe Dalang," jelasnya.
Sebagai Kades, Minto berharap, dengan destinasi wisata baru di desanya itu dapat mengangkat ekonomi masyarakat desa, serta memberikan edukasi pada para generasi muda tentang keanekaragaman budaya nusantara.
"Nantinya kita berharap akan menjadi tempat perputaran ekonomi masyarakat dan menjadi sumber pendapatan asli desa (PAD) dan mengangkat harkat hidup yang lebih baik," pungkasnya.