BANYUWANGITIMES - Salah satu tradisi budaya yang melekat erat dan menjadi identitas masyarakat desa adalah kerja bakti dan gotong royong. Budaya gotong-royong sebagai ciri bangsa Indonesia harus selalu dipertahankan.
Hal ini merupakan bentuk nyata solidaritas sosial dalam kehidupan masyarakat. Setiap warga negara yang terlibat di dalamnya memiliki hak untuk dibantu dan juga berkewajiban untuk membantu. Di sini terdapat asas timbal balik yang saling menguntungkan.
Baca Juga : 14 Ribu RT di Kabupaten Malang Bebas Kasus Covid-19
Namun seiring perkembangan arus globalisasi dan modernisasi saat ini, timbul kecenderungan yang mengarah terhadap pengaruh memudarkan nilai nilai gotong royong.
Tak ingin budaya warisan leluhur itu luntur dari warga desa, khususnya kalangan generasi muda, Joko Utomo Purniawan sebagai kepala desa (kades) Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, terus menyerukan warganya untuk bersama sama melestarikan dan mempertahankan budaya gotong royong yang menjadi kebanggaan dan alat pemersatu bangsa ini.
Keseriusan Kades Joko tertuang pada Surat Edaran No. 141/33/429.517.04/2021. Tentang Imbauan Kegiatan Kerja Bakti dan Kebersihan Lingkungan dalam rangka Bulan Bakti Gotong-Royong. Surat itu ditujukan para ketua RT sewilayah Desa Yosomulyo secara berkala dan terus-menerus.
“Tujuan diadakannya kegiatan gotong royong dalam berkegiatan bersih-bersih ini, selain memupuk tali silaturahmi antarwarga, juga akan tercipta budaya hidup gotong-royong," kata Joko.
Terlebih di musim penghujan seperti saat ini, banyak penyakit yang timbul. "Jadi, dengan mengadakan kegiatan seperti ini, paling tidak kita bersama-sama mengurangi sumber penyakit dari lingkungan yang kotor” ujar pria penghobi sepeda onthel kuno itu.
Lebih lanjut, Joko menambahkan, kegiatan gotong-royong tersebut didokumentasi dalam bentuk foto maupun video dan di-share ke grup WA (WhatsApp) call centre RT/RW Desa Yosomulyo. “Dokumentasi itu penting karena sebagai salah satu alat pengingat bagi anak cucu kita kelak. Mereka bisa melihat para leluhurnya terdahulu telah mewariskan semangat kegotong-royongan,” ungkapnya.
Baca Juga : Gelar Diskusi Publik Pilkades 2021, Sarjana Diminta Pulang Kampung
Seperti hari ini, Minggu 14 Februari 2021, tampak di lingkungan Dusun Sidotentrem RT 01 RW 02 dan RT 04 RW 01, Dusun Sidorejo Wetan RT 03 RW 01, Dusun Krajan RT 05 RW 02, Dusun Sidomukti RT 04 RW 03, Dusun Sidorejo Kulon RT 02 RW 02, warga serempak bergotong-royong. Mereka bekerja bakti membersihkan lingkungan, selokan, parit serta normalisasi saluran air di wilayah masing masing.
Titin Hanip, ketua RT 04 RW 01, mengakui memang mengumpulkan warga untuk kerja bakti saat ini sulit. Apalagi kalau semangat gotong-royongnya mulai luntur.
“Ya gitu Mas. Terkadang ada warga saya undang untuk goyong-royong masih sibuk, namun diwakili dengan uang. Itu yang justru saya merasa kebersamaan mulai pudar. Tapi ya masih mendinglah tidak bisa datang orangnya tapi datang dananya,” ujar ketua RT perempuan itu.
Salah satu tokoh masyarakat RT 02 RW 02, Paul Apriliadi, menyambut baik dan mengapresiasi langkah Kades Joko yang membuat program membangkitkan semangat kegotong-royongan dan kerja bakti. Paul berharap, dengan menjaga semangat kegotong-royongan, Desa Yosomulyo mampu menjadi penjaga pilar Pancasila dan mengamalkan dalam kehidupan bermasyarakat.