MALANGTIMES - Semua sudah tahu bahwa Nabi Muhammad SAW memiliki peran begitu penting bagi umat Islam. Rasulullah telah mengajarkan kebaikan dari tingkah laku dan tutur katanya untuk umat manusia.
Tak hanya itu. Di hari akhir kelak, Rasulullah mempunyai peran penting bagi pengikutnya. Pengorbanan Rasulullah tentu membuat kita sebagai pengikutnya ingin sekali bertemu dengan sosok yang sangat agung itu.
Baca Juga : Menteri era Soeharto Ingat Bung Hatta yang Tak Mampu Beli Sepatu, Soroti Korupsi KKP
Namun di hari akhir nanti, ternyata ada seseorang yang tidak bisa melihat wajah Rasulullah. Siapakah mereka? Mengapa mereka tak bisa melihat wajah Rasulullah? Simak kisahnya hingga tuntas agar tak sesat.
Dalam Kifayatul Atqiya wa Minhajul Ashfiya, terdapat kisah mengenai cahaya wajah Rasulullah SAW yang begitu terang. Ad Dailami dan Ibnu Asakir meriwayatkan tentang Sayyidina Aisyah Radhiallahu Anha.
Istri Rasulullah SAW tersebut pernah terbangun di tengah malam. Aisyah pun lalu menjahit beberapa pakaian. Saat sedang asyik menjahit, tiba-tiba jarum yang digunakan terjatuh. Lampu yang ada di ruangannya juga tiba-tiba padam. Aisyah terdiam dan kemudian mengucapkan tarji'.
Tak lama kemudian, Rasullullah masuk di saat suasana gelap itu. Seketika ruangan berubah menjadi terang karena cahaya yang terpancar dari wajah Rasulullah. Dengan terlihat sumringah, putri Abu Bakar itu berkata, “Betapa terangnya cahaya wajahmu wahai Rasulullah. Semoga Allah memberikan salawat-Nya untukmu.”
Mengenai pancaran terang cahaya dari wajah Rasulullah, Aisyah menggambarkan kisah itu dalam kitab Kanzul Ummal. "Aku meminjam jarum dari Habsah binti Rawahab untuk menjahit. Jarum itu jatuh. Aku mencari-cari, tapi tidak menemukannya karena gelap. Maka ketika Rasulullah masuk, kelihatan jelaslah jarum yang hilang itu karena pancaran sinar wajahnya. Aku pun tertawa," ungkap Aisyah.
Rasullullah pun bersabda, “Wahai Aisyah, celakalah orang yang tak melihatku kelak dibhari kiamat.”
Karena penasaran, Aisyah bertanya kepada Rasulullah mengenai orang yang tak bisa melihat wajah Rasulullah di hari akhir kelak. Dan Rasulullah memberi tahu bahwa orang yang celaka itu merupakan orang yang bakhil.
Lalu Rasulullah menjelaskan mengenai orang bakhil melalui sabda: “Orang yang mendengar namaku disebut tidak membaca salawat (HR Bukhari, Tirmidzi, An-Nasai dan lainnya).”
Orang yang enggan bersalawat kepada Nabi Muhammad SAW juga disebut sebagai orang yang kikir. Hal ini sesuai sabda Rasulullah: “Orang yang paling kikir adalah orang yang ketika namaku disebut di sisinya, ia tidak bersalawat kepadaku (Sahih At Tirmidzi).”
Terdapat banyak keistimewaan jika bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Tak hanya dapat melihat sinar wajah beliau yang begitu terang di hari akhir nanti, namun juga akan banyak syafaat lainnya yang didapatkan dari Rasulullah.
Baca Juga : Sederet Tokoh Pernah Bertemu Nabi Khidir, Begini Kisahnya
Hal ini sesuai hadis dari Abdullah bin Umar yang mendengar Rasulullah bersabda: “Jika kalian mendengar azan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muazin. Kemudian bersalawatlah kepadaku. Sesungguhnya orang yang bersalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bersalawat untuknya 10 kali. Lalu mintalah wasilah Allah untukku karena wasilah adalah sebuah tempat di surga yang tidak akan dikaruniakan, melainkan kepada salah satu hamba Allah. Dan aku berharap bahwa akulah hamba tersebut. Barang siapa memohon untukku wasilah, maka ia akan meraih syafaat (HR Muslim).”
Rasulullah memang merupakan orang yang istimewa. Saking istimewanya, Allah SWT beserta malaikat pun bersalawat kepada manusia mulia tersebut. Hal itu juga diperintahkan Allah kepada para hambanya.
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya (QS Al-Ahzab: 56).”
Selain itu, salawat dapat mengangkat derajat orang yang melafalkannya. “Barang siapa di antara umatmu yang bersalawat kepadamu sekali, maka Allah menuliskan baginya 10 kebaikan, menghapuskan dari dirinya 10 keburukan, meninggikannya sebanyak 10 derajat dan mengembalikan kepadanya 10 derajat pula (HR Ahmad).”
Sahabat MalangTIMES yang beriman, itulah tadi kisah dan siapa mereka yang tidak dapat melihat Nabi Muhammad SAW di hari akhir meskipun Nabi Muhammad SAW memiliki wajah yang begitu terpancar terang dan mampu menerangi gelap.
Kisah yang dirangkum dari berbagai sumber, salah satunya Islam Populer ini, diharapkan bisa diambil makna positifnya oleh sahabat MalangTIMES untuk menjalani kehidupan dan menambah keimanan kepada Sang Pencipta. Sekian dulu, nantikan kisah menarik lainnya hanya di MalangTIMES.com.