INDONESIATIMES - Artis Britney Spears disebut telah bekerja sama dengan sineas perempuan untuk menggarap film dokumenter tentang kehidupannya. Dilansir melalui Ace Showbiz, kabar ini muncul usai dokumenter tak resmi itu dirilis oleh The New York pada 5 Februari lalu.
Dokumenter tersebut bertajuk "Framing Britney Spears". Dokumenter tersebut secara menyeluruh menyoroti gaya serta rupa pemberitaan media soal penyanyi berusia 39 tahun itu. Mulai dari karir yang melesat hingga skandalnya yang sempat heboh lebih dari sedekade itu.
Baca Juga : Embat Handphone Pelanggan yang Tertinggal, Pedagang Ikan Ditangkap Polisi
Selain itu, dokumenter ini membahas hubungan Britney Spears dengan Justin Timberlake. Kala itu Timberlake masih bergabung dalam boyband *NSYNC.
Di sisi lain, dokumenter ini juga mengangkat soal conservatorship atau konservatori dan perseteruan Britney Spears dengan sang ayah, Jamie Spear. Jamie Spears telah mengambil kontrol penuh atas hidup dan kariernya secara hukum sebagai seorang konservator.
Film ini juga membahas perjuangan Britney menghadapi masalah kesehatan mentalnya di tengah lingkungan toxic.
Usai film ini rilis, gerakan #FreeBritney mulai meramaikan jagad maya. Banyak artis lain yang ikut mendukung gerakan ini, termasuk Miley Cyrus dan Paris Hilton.
Britney secara tak langsung merespons perilisan dokumenter tak resmi yang menjadi kontroversi itu. Ia mengunggah video penampilan membawakan lagu Toxic di Instagram dengan menulis keterangan yang panjang.
Baca Juga : Viral Aisha WO Promosi Nikah Usia 12 Tahun, Berikut Dampak Pernikahan Dini
"Setiap orang memiliki cerita mereka sendiri dan mereka mengambil cerita orang lain. Kita semua memiliki begitu banyak kehidupan yang cerah dan indah," penggalan keterangan Britney.
Ia melanjutkan, "Ingat, tidak peduli apa yang kita pikir kita mengetahui tentang kehidupan seseorang, tidak sebanding dengan kehidupan seseorang yang sesungguhnya di balik lensa."
Samantha Stark, produser dan sutradara film dokumenter tersebut, mengatakan sebelumnya awal bulan ini The New York Times telah mencoba menghubungi Britney secara langsung, tapi tidak melakukan wawancara untuk dokumenter ini. "Karena Britney memiliki lingkungan ketat di sekelilingnya. Sebagian karena konservatori, atau dibiarkan seperti itu karena konservatori. Jurnalis belum benar-benar dapat mewawancarainya dengan bebas," kata Stark.