MALANGTIMES - Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi (PPLP PT PGRI) yayasan yang menaungi Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama), memberikan penjelasan mengenai adanya penafsiran sejarah Unikama yang selama ini sedikit membelok. Penjelasan itu dituangkan dalam susunan sebuah buku berjudul "Meluruskan Sejarah Unikama".
Ketua PPLP PT PGRI, Drs H Soedja'i menjelaskan jika sepanjang perjalanan Unikama selama Ini, terdapat hal yang memang harus diluruskan. Dari tahun ke tahun sampai hampir 50 tahun, kesejarahan berubah-ubah.
Baca Juga : Entaskan Kekeringan, Pemkab Malang Ajukan Pembangunan Embung dan SPAM
"Ada yang mengatakan perguruan tinggi ini lahir pada 20 Mei 1957 seperti yang disampaikan oleh pendiri utama yaitu Abdul Rajab. Tapi di sisi lain ada yang mengatakan perguruan tinggi ini berdiri sejak 20 Mei 1975, artinya selisihnya luar biasa," jelasnya.
Karena itu, kemudian pihaknya membentuk sebuah tim peneliti untuk melakukan peninjauan kembali seteliti mungkin terkait kebenaran sejarah Unikama. Pada akhirnya setelah berbagai upaya penelitian dan penggalian data dari berbagai sumber dan saksi hidup, kemudian terungkap kebenaran sejarah Unikama oleh tim yang dibentuk yang kemudian dituangkan dalam sebuah buku.
"Melalui buku ini terjadi pelurusan sejarah oleh tim yang kami bentuk itu. Sayang bukunya namanya belum ada PGRI, tapi masih Universitas Kanjuruhan Malang dengan singkatan Unikama. Melalui buku ini hal-hal yang menyangkut kesejarahan kami punya itikad untuk benar-benar diluruskan, sehingga keadaan sebenarnya bisa diketahui persis," bebernya.
Wakil Ketua PPLP-PT PGRI Malang, Abdoel Bakar Ts menyampaikan, jika perjalanan lembaga ini sangat panjang. Dimulai dari 1957 seperti yang disampaikan Ketua PPLP PT PGRI, mengalami perubahan nama sampai bermuara dengan merger IKIP PGRI Malang dan STIBA Kanjuruhan hingga menjadi Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama).
"Perlu saya sampaikan, judul buka Meluruskan Sejarah Unikama. Sejarah yang sebelumnya ada, berarti ada yang membengkok dan perlu diluruskan. Buku ini saya katakan utuh bukan merupakan penggalan peristiwa demi peristiwa sejarah Unikama," jelasnya.
Ketua Koordinator Tim Penulisan, Dr. Nawaji menambahkan, sejarah kebanyakan yang saat ini berada di media sosial, adalah di mana Unikama dimulai pada tahun 1975. Padahal, yang sebenarnya bukanlah tahun tersebut. Berawal dari 20 Mei 1957, berawal dari Abdoel Radjab, perjalanan hingga lembaga pendidikan hingga bernama Unikama seperti saat ini dimulai.
Baca Juga : Pertama Libatkan SMP Kelas 9, Dinas Pendidikan Kota Batu Siapkan Pembelajaran Tatap Muka
"Kepedulian beliau pada perkembangan pendidikan di Indonesia sangat luar biasa. Pada 20 Mei 1957 beliau mendirikan Akademi Pendidikan Guru dengan program Kursus B.1 Ilmu Mendidik. Itulah cikal bakal lahirnya Unikama yang terus berkembang hingga saat ini," bebernya.
Dari situ kemajuan lembaga pendidikan yang didirikannya semakin maju pesat dengan banyaknya bidang keilmuan yang bertambah. Dan pada 1962 berubah menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Malang II (FKIP PGRI Malang II).
"Kemudian tahun 1965 hingga 1974 menjadi IKIP PGRI Sarmidi Mangunsarkoro. Kemudian tahun 1975 menjadi IKIP PGRI Jawa Timur. Tahun 1985 sudah menjadi IKIP PGRI Malang dan kemudian berjalannya waktu, Sekolah Tinggi Bahasa Asing Kanjuruhan Malang (STIBA Kanjuruhan Malang) diintegrasikan dengan IKIP PGRI Malang sehingga menjadi Universitas Kanjuruhan Malang pada tahun 2001," ungkapnya.
Karena masih dalam naungan PGRI, pada tanggal 8 januari Universitas Kanjuruhan Malang mendapatkan instruksi untuk wajib mencantumkan nama PGRI. Akhirnya kemudian dilakukan penambahan nama menjadi Universitas PGRI Kanjuruhan Malang. "Tapi singkatan tetap Unikama. Dalam singkatan Unikama, I nya mengambil dari PGRI," pungkasnya.
