JOMBANGTIMES - Banjir yang belum juga surut di hari kedelapan di Jombang cukup mengganggu aktivitas warga. Bahkan, sejumlah warga terpaksa harus menerjang banjir setinggi satu meter untuk mengantar jenazah menuju pemakaman.
Pemandangan yang cukup menguras perasaan itu terlihat di Dusun Kedunggabus, Desa Bandar Kedungmulyo pada Kamis (11/02) pagi tadi. Itu ketika ada salah seorang warga, Siti Aminah (70), yang meninggal dunia di tengah kondisi banjir.
Baca Juga : Buntut Panjang Aisha Wedding yang Promosikan Nikah Muda di Usia 12 Tahun
Aminah meninggal pada malam kemarin sekitar pukul 22.00 WIB. Jenazah Aminah dikebumikan oleh warga setempat pada pagi tadi sekitar pukul 07.00 WIB.
Untuk menuju TPU Dusun Kedunggabus, warga harus menandu jenazah dan menerjang banjir setinggi satu meter atau setinggi pinggang orang dewasa. Tingginya debit air cukup menyulitkan pengiring jenazah menuju pemakaman.
Salah seorang warga, Mokhamad Khotib Hendro Gunawan (25), mengatakan, akses jalan yang dilalui merupakan jalan satu-satunya menuju tempat pemakaman. Jalan tersebut terendam banjir setinggi 1 meter.
"Kalau ke pemakaman tidak ada jalan lain, jalan satu-satunya ya ini. Tinggi air satu meter. Tadi ya kesulitan jalan," terangnya saat diwawancarai wartawan.
Dikatakan Khotib, warga tidak mungkin memutar untuk memakamkan jenazah. Untuk melalui jalan lain, warga harus memutar jauh dengan jarak tempuh 30 menit dengan melintasi Desa Pucangsimo, Desa Gondangmanis, dan Desa Bandar Kedungmulyo. "Kalau memutar sekitar setengah jam (30 menit), jauh kalau memutar. Lewat desa sebelah," tandasnya.
Baca Juga : Kakek Asal Blendis Ini Ditemukan Tewas di Persawahan Desa Tiudan, Ini Kronologinya
Banjir yang merendam Dusun Gondangmanis sempat surut dua hari lalu. Namun, debit air kembali tinggi pada pagi tadi. "Sebelumnya sempat surut, ini tinggi lagi. Penyebabnya ya air di sungai masih meluap," pungkasnya.