MALANGTIMES - Peristiwa kebakaran kembali terjadi di Kota Malang. Kali ini menimpa sebuah bangunan penyimpanan bahan baku mebel milik Ari Pradipta yang terletak di Jalan Saxophone RT. 07/RW. 05 Nomor 01, Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Sabtu (6/2/2021) malam.
Kepala UPT (Unit Pelaksana Tugas) Pemadam Kebakaran Kota Malang Muhammad Teguh Budi Wibowo mengatakan bahwa dari peristiwa kebakaran yang menyasar sebuah bangunan tempat penyimpanan bahan mebel tersebut, pemilik mengalami kerugian ratusan juta.
Baca Juga : Sambut Imlek, Begini Keindahan Batik Shio Buatan Perajin Kota Malang
"Kerugian materil seperti di data kurang lebih Rp 300 juta. Itu kemarin konfirmasi kalau nggak salah dari pemiliknya, teman-teman (Damkar, red) sudah mendata, kurang lebih sekian itu," ujarnya ketika dihubungi pewarta, Minggu (7/2/2021).
Pria yang akrab disapa Teguh ini menuturkan bahwa untuk penyebab terjadinya kebakaran pihaknya belum dapat memberikan konfirmasi dan jawaban lebih lanjut. Karena saat ini masih menunggu hasil dari tim INAFIS (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System) Polresta Malang Kota.
"Kalau yang jelas, kami belum bisa memberikan informasi lebih lanjut. Karena kemarin dari tim INAFIS Polresta Malang Kota juga sudah hadir, belum tahu hasilnya kayak apa," katanya.
Untuk kronologi kejadiannya sendiri, dijelaskan oleh Teguh bahwa bermula dari laporan warga yang masuk sekitar pukul 20.34 WIB yang kemudian sebanyak 6 unit mobil pemadam kebakaran beserta 25 personil diterjunkan untuk segera memadamkan api tersebut.
"Untuk penyelesaian pemadaman dipimpin oleh Danru 1 Edi Susianto dengan membutuhkan waktu sekitar 75 menit dan menggunakan kurang lebih 21.000 liter air," terangnya.
Beberapa unsur instansi dan komunitas juga membantu melakukan evakuasi proses pemadaman pada satu bangunan semi permanen yang digunakan sebagai tempat penyimpanan bahan baku mebel. "Ada dari Polsek Lowokwaru, Koramil Lowokwaru, PSC 119 Kota Malang, BPBD, RJT, relawan dan masyarakat sekitar," tuturnya.
Saat melakukan pemadaman sendiri, pihak UPT Pemadam Kebakaran Kota Malang tidak mengalami kesulitan untuk proses pemadaman dan pembasahan. Hanya saja akses untuk mendekat ke titik api sedikit terhambat akibat banyak masyarakat yang menyaksikan proses pemadaman.
Baca Juga : Ternyata di Makkah Juga Ada Tempat Pesugihan, Bila Mengambil Air Bisa Jadi Kaya?
"Nggak terlalu sulit. Karena lokasinya juga bebas. Hanya yang menjadi kendala adalah warga yang mau melihat dan mau menonton," ujarnya.
Sempat viral juga dalam tayangan video yang tersebar di beberapa laman media sosial, terkait bangunan semi permanen sebagai tempat penyimpanan bahan baku mebel yang dekat dengan sebuah tower. Teguh pun memastikan bahwa kobaran api tidak sampai merembet ke tower tersebut.
"Untung nggak sampai (merembet, red) ke kiri, kanan dan belakangnya. Bangunan terbakar 50 persen. Betul ada tower, tapi tidak sampai kesana. Cuma berdekatan dengan tower. Bukan (tower PLN, red), kayaknya tower seluler," terangnya.
Teguh menambahkan bahwa anggotanya telah terbiasa memadamkan kobaran api yang menjelar mendekati sumber-sumber kelistrikan. Maka dari itu dilakukan pemblokiran di beberapa titik agar tidak merembet ke bangunan yang lain.
"Teman-teman sudah terbiasa dengan seperti itu, jadi mana yang lebih dahulu kita blokir, kita blokir. Kita isolir dulu biar tidak sampai merembet ke tempat yang lebih potensi kebakarannya besar," pungkasnya.