JOMBANGTIMES - Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, terendam banjir hingga setinggi 2 meter. Banjir yang menerjang desa tersebut memaksa ratusan warga mengungsi.
Salah satu titik terparah adalah Dusun Prayungan, Desa Gondangmanis. Lilik Suryani (41), warga Prayungan, mengatakan rumah miliknya mulai terendam banjir sejak Kamis (04/02) petang sekitar pukul 18.30 WIB. Air bah datang secara cepat hingga memasuki rumah setinggi leher orang dewasa.
Baca Juga : Gubernur Khofifah Takziah dan Berikan Santunan kepada Keluarga Korban Banjir di Pasuruan
"Magrib itu air sudah masuk rumah tapi masih rendah. Kalau sekarang sudah setinggi leher orang dewasa," terangnya saat diwawancarai wartawan di Balai Desa Gondangmanis Jumat (05/02).
Lilik mengatakan, dia bersama 6 anggota keluarganya terpaksa meninggalkan rumah untuk mengungsi. Tempat tinggal miliknya terpaksa ditinggalkan lantaran air sudah menutup rumahnya setinggi 1,5 meter.
Selain mengungsi, Lilik juga berupaya menyelamatkan barang berharga yang bisa dibawanya. "Ini saya mau ngungsi ke Ngoro. Kalau mertua sama anak satunya mengungsi di sini (Balai Desa Gondangmanis, red)," tandasnya.
Kades Gondangmanis Lukman Hakim menyebut ada tiga dusun yang saat ini sudah tergenang banjir. Yaitu Dusun Manisrenggo yang dihuni 998 jiwa, Dusun Prayungan yang dihuni 1.623 jiwa, dan Dusun Kandangan dengan 749 jiwa.
Warga di tiga dusun tersebut mulai diungsikan sejak tadi malam. Tempat pengungsian disiapkan pemerintah desa di Balai Desa Gondangmanis. Selain di balai desa, warga juga terlihat mengungsi ke rumah kerabatnya yang tidak terdampak banjir.
"Ketiga dusun itu semuanya mengungsi. Sementara data pengungsi masih sekitar 150 orang," kata Lukman.
Baca Juga : PPKM di Surabaya Tutup Jalan Mayjend Sungkono dan 4 Sentra PKL
Sementara, supervisor Pusdalops BPBD Kabupaten Jombang Stevie Maria (Pepy)menerangkan, banjir yang melanda Desa Gondangmanis diakibatkan jebolnya tanggul Sungai Avur Besuk.
Air yang melewati tanggul jebol itu mengarah ke aliran skunder Sungai Brawijaya di Desa Gondangmanis. Karena karena debit air yang tinggi, air kemudian meluber ke persawahan hingga ke permukiman warga.
Luapan air menggenangi permukiman warga hingga ketinggian lebih dari 2 meter di titik tertinggi. "Semua putusan tanggul itu mengakibatkan luberan. Luberan air masuk ke sawah dan menuju ke permukiman warga," pungkasnya.