BATUTIMES - Bagi pecinta tanaman, khususnya succulent, Retrorika Cafe cocok banget jadi tujuan ngopi dan kulineran. Apalagi kafe yang terletak di Jalan Dewi Mutmainah No. 3, Dusun Banaran, Desa/Kecamatan Bumiaji ini mengusung konsep recycle-reuse yang ramah lingkungan.
Di lihat dari luar, bangunan sebuah kafe ini terlihat cukup menarik. Interior jendela-jendela bekas warna-warni tertata apik dan menarik. Berkonsep recycle-reuse Retrorika Cafe Bar & Resto memberikan warna yang berbeda unik di antara kafe-kafe yang ada di Kota Batu.
Baca Juga : Menikmati Suasana Kafe Tematik di Kota Batu, Beberapa Kedai Kopi Ini Bisa Jadi Pilihan
Bagaimana tidak, hampir 90 persen bahan interior, eksterior penghias cafe ini adalah barang bekas. Kafe ini berdiri dengan kayu-kayu bekas sebagai pengganti tembok.
Tempat duduk yang digunakan pun berasal dari kayu bekas. Sebagian kursi juga terbuat dari anyaman bambu. Bahkan saat masuk ke kafe ini, pengunjung sudah disuguhkan dengan pemandangan barang-barang bekas.
Cafe ini semakin menarik dengan adanya tanaman kaktus jenis succulent dan sebagainya. Tanaman ini juga dijual bagi pengunjung yang tertarik untuk membeli. Tanaman ini sudah terlihat saat masuk kafe tersebut yang ditata dengan apik dan instagramable.
Kemudian ada juga televisi yang disulap menjadi wastafel. Ada juga tabung LPG 3 kilogram bekas disulap menjadi kursi bar. Tapi tenang saja, meskipun terbuat dari LPG kursi itu diberi bantalan agar pengunjung yang duduk lebih nyaman.
Lalu di meja bar terdapat barang elektronik jaman dulu. Mulai dari radio, kamera, hingga koper. Bagi yang tertarik, ternyata barang-barang lawas itu juga dijual oleh pemiliknya. Selain tanaman kaktus jenis succulent, di langit-langit itu terdapat tanaman merambat berbagai jenis.
Di dalam kafe ini juga ada pojok perpustakaan mini. Buku-buku itu tertata rapi di atas lesung bekas. Buku-buku itu juga merupakan koleksi pribadi pemilik kafe.
Pemilik kafe, Swiss Winasis mengatakan, pengunjung yang datang juga diajak untuk menerapkan eco friendly. Bagi yang membawa wadah sendiri, kafe ini akan memberikan diskon sebesar 10 persen.
”Kita malah suka kalau ada pengunjung yang bawa tempat sendiri. Karena kan kita juga mengajak untuk menerapkan eco friendly,” kata Swiss.
Ia menjelaskan, kafe yang dibuatnya itu berada di halaman rumahnya. Sehingga, bisa didesain sesuka hatinya.
Ternyata mendesain dari bahan daur ulang itu bermula dari hobi mengoleksi barang-barang bekas. Bahkan Swiss tidak pernah merasa gengsi untuk mengumpulkan barang bekas dari rongsokan.
“Sampai sekarang saya sangat senang jika ada yang menghibahkan barang bekas kepada saya. Karena nanti bisa kita desain ulang,” imbuhnya.
Baca Juga : Sederet Drama Korea Tayang Februari 2021, Mana yang Kalian Tunggu K-Lovers?
Sampai saat ini ia juga masih sering hunting barang bekas di Pasar Comboran, Kota Malang. Terkadang untuk membeli barang bekas itu ia maksimal hanya merogoh kocek sebesar Rp 300 ribu.
Sedangkan untuk menu makanan yang disuguhkan di sana yakni makanan tradisional. Bahkan semua makanan dimasak fresh.
Dengan harga minuman seperti kopi dari termurah Rp 8 ribu, dengan beragam mix jus, hingga wedang uwuh, dan termahal Rp 20 ribu per gelasnya. Untuk makanannya mulai dari termurah Rp 15 ribu hingga termahal Rp 30 ribu per porsinya. Sedangkan snacknya mulai Rp 12 ribu hingga Rp 15 ribu.
“Tidak ada makanan yang disimpan di dalam freezer. Untuk minumannya kami utamakan kopi. Karena kami punya lahan kopi sendiri,” tambah bapak dari tiga orang anak ini.
Bahkan, sampah dari kafe itu juga dimanfaatkan untuk beberapa hal. Jika ada sampah plastik, diberikan ke bank sampah, dan sampah dapur diberikan ke peternak bebek.
Swiss hanya membutuhkan waktu satu tahun untuk mempersiapkan semua ini dan telah dibuka pada bulan Desember tahun 2018 silam. Bahkan saat ini kafe tersebut sedang populer di kalangan anak muda yang suka berswafoto. Karena memang di sana juga disediakan spot swafoto yang instagramable.
Jangan ditanya lagi, pengunjung yang datang pun sudah dari berbagai daerah. Selain tematik, tempat ini sangat nyaman untuk menghabiskan waktu dengan teman maupun keluarga karena didukung dengan hawanya yang sejuk.