Pengamanan malam tahun baru di kawasan Kota Malang berjalan normal. Tidak ada penutupan akses jalan seperti halnya di wilayah lain yang melakukan penutupan beberapa ruas jalan.
"Kami tidak melakukan penutupan ruas jalan selama malam tahun baru," ungkap Kapolresta Malang Kota Kombespol Leonardus Simarmata saat memberikan laporan kepada Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo yang datang ke pos pelayanan Satlantas Polresta Malang Kota di Bale Arjosari, Kecamatan Blimbing, Minggu (27/12/2020).
Baca Juga : Jelang Tahun Baru, Kendaraan Masuk Malang dari Exit Tol Singosari Meningkat Drastis
Lebih lanjut dijelaskan, bilamana nanti Kota Batu dan Kabupaten Malang melakukan penutupan terhadap beberapa ruas jalan dan kemudian para pengunjung beralih jalur ke Kota Malang, kapolresta Malang Kota menyatakan Kota Malang siap menampung. "Namun jangan salahkan kami bilamana nanti ada kerumunan, kami akan bubarkan," tandasnya.
Semua hotel dan penginapan yang ada di wilayah Kota Malang sudah diimbau dan berkomitmen untuk tidak melakukan aktivitas perayaan malam tahun baru sekaligus membuat sebuah kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan. "Kami tidak izinkan tempat perkumpulan massa. Kami akan lakukan pembubaran-pembubaran kerumuman massa," ucap Leo, sapaan akrab kapolresta.
Leo mencontohkan malam kemarin. Dis berserta jajaran telah membubarkan adanya kerumunan massa karena banyak anak muda berkumpul di pinggir jalan. "Kami akan jaga kondusivitas Kota Malang. Nanti juga di-backup Sat Brimob Polda Jatim," ujarnya.
Kasatlantas Polresta Malang Kota AKP Ramadhan Nasution menambahkan, tidak adanya penutupan jalan di Kota Malang juga berdasarkan pengalaman liburan beberapa waktu lalu. Yakni tidak terdapat kenaikan yang signifikan dari segi pengunjung. "Kita ingin lalu lintas di Kota Malang lancar," jelasnya.
Baca Juga : Alun-Alun Kota Batu Steril Saat Malam Pergantian Tahun, Polres Batu Mulai Uji Coba Rekayasa Lalin
Untuk itu, personel Satlantas Polresta Malang Kota nantinya juga akan bersiaga di beberapa titik untuk menghalau adanya masyarakat yang berhenti di kawasan-kawasan yang rawan terjadinya kerumunan.
"Seperti dibkawasan Tugu. Di sana kan juga sudah tutup. Maka nantinya kami akan halau mereka yang ingin berhenti. Termasuk juga di kawasan Jalan Ijen dan jalan lainnya. Di kawasan Ijen kan juga kursi-kursi taman sudah ditutup untuk tidak digunakan," pungkasnya.