Baru satu tahun lebih membuka usaha produksi aneka kue, Lisa Prahastuti sudah dikenal masyarakat luas. Hampir setiap hari rumahnya yang beralamat di Kelurahan Bujel Gang Tengah, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, tidak pernah sepi didatangi pembeli.
"Sampeyan baru datang, ini tadi ada orang pesan minta dibuatkan 100 pics kue brownies toping cokelat. Allhamdulilah,"ujarnya bersyukur.
Baca Juga : Berawal Dari Iseng, Satpam di Kediri Tekuni Usaha Produksi Kain Tenun Ikat
Mengusung brand Alisha Bakery, ada empat jenis kue modern yang Lisa produksi hampir setiap hari. Empat jenis kue tersebut antara lain kue kering barquilos by ecrol, pia brownies, brownies panggang, dan leker Holland.
Empat jenis kue ini dijual dengan harga beragam dan tentunya sangat terjangkau. Kue kering barquilos by ecrol yang memiliki masa tahan lama konsumsi dibanderol dengan harga Rp 15 ribu untuk berat 100 gram.
Barquilos by ecrol buatan Lisa sepintas memang mirip dengan kue semprong. Namun jangan salah, kualitas rasa barquilos by ecrol buatan Lisa jauh lebih enak dibandingkan kue semprong.
Kualitas rasanya sangat ekskulisif karena dibuat dari bahan rempah. Apalagi ketika digigit, rasanya renyah dan empuk.
"Cara membuat kue barquilos by ecrol tingkat kesulitanya lebih tinggi jika dibandingkan yang lainya karena ada bahan bumbu rempah dan telurnya harus lebih banyak," terang perempuan yang akrab disapa Mbak Lisa ini.
Bahan yang digunakan untuk membuat roti semuanya masih baru dan higienis tanpa bahan pengawet.Jika Lebaran tiba, kue barquilos lebih banyak dicari oleh pelanggan, sebagai hidangan makanan pendamping.
Lisa mengaku, sebelum pandemi covid -19, ia bisa memproduksi kue barquilos sebanyak 15 kilogram. Namun menginjak Lebaran tahun ini, di saat pandemi, pesanan turun. Dia hajya memproduksi hanya 10 kilogram.
Bagi Lisa, awal pendemi menjadi ujian paling berat bagi para pelaku usaha. Saat itu, ia sempat memilih untuk tidak berproduksi selama 4 bulan karena sepinya pesanan. Selama itu juga, ia harus kehilangan pendapatan. Guna menopang pemenuhan hidup sehari hari ia harus bergantung pada income dari suaminya yang juga berjualan kue brownies.
Setelah kurang lebih 4 bulan berlalu, secara perlahan Lisa kembali menerima order pesanan kue dari pelanggannya. "Menginjak bulan Oktober 2020, pesanan kue mulai ramai lagi," ungkapnya.
Selain kue barquilos, tiga varian lainya yang juga dijual antara lain kue basah brownies panggang ukuran 30 x 10 sentimeter. Kue brownies panggang toping cokelat almond dijual Rp 50 ribu. Pia brownies per biji dijual Rp 2 ribu serta kue leker Holland ukuran 30 x 10 sentimeter dijual Rp 48 ribu.
Dari empat kue varian di atas, yang paling banyak peminatnya adalah kue pia brownies dan kue leker Holland.
Produk Alisha Bakery dipasarkan secara online dan offline. Online dipasarkan melalui media sosial Facebook dan Instagram.
Baca Juga : Cara Membuat Abon Tulang Ikan Lele di Lippo Plaza Kota Batu
"Kalau pesanan lebih banyak pakai offline ketimbang online. Kalau offline itu sifatnya promosi cerita dari mulut ke mulut antarteman , akhirnya pesan. Bahkan terkadang ada yang pesan dari Surabaya dan Jakarta. Biasanya kalau pelanggan dari Jakarta itu setiap 3 bulan sekali beli,"ungkap Lisa.
Untuk memasarkan produknya, Lisa tak segan turun langsung mendatangi setiap satuan kerja yang ada di lingkup pemerintahan. Karena ketelatenanya dalam memasarkan produk, ditunjang kue buatannya yang memang dirasa enak, akhirnya banyak konsumen dari kalangan ASN pesan untuk dibuatkan kue.
"Banyak yang pesan kue. Terrkadang buat arisan, hantaran nikah, pengajian bahkan sampai oleh- oleh," terangnya.
Setiap kali produksi untuk membuat pesanan kue, ia mendapatkan omzet kurang lebih Rp 200 ribu.
Perempuan yang sebelumnya pernah bekerja ikut memasarkan produk perlengkapan peralatan makanan ini mengaku kemampuan yang ia dapat dalam membuat kue diperoleh secara otodidak.
“Sebenarnya saya suka membuat kue. Waktu itu diajari sama ibu. Kemudian saya kembangkan belajar dari YouTube,” tuturnya.
Tak ketinggalan ia mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Disperindagin Kota kediri yang telah ikut membantu memberikan pelatihan dan memasarkan produknya. "Kami pernah ikut pelatihan tentang foto produk. Ini sangat bermanfaat sekali," ucapnya.
Bila ingin merasakan lezatnya kue bikinan Alisha Bakery, bisa langsung datang di Jl Bujel Gg Tengah No 8 Kelurahan Bujel, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, atau bisa melalui media sosial IG :@alishabakery8 atau FB : agislisapramono, atau bisa menghubungi melalui via Handphone: 08813315264.(adv/Disperindagin Kota Kediri).