Razia penyakit masyarakat (pekat) yang digelar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Pemkab Tulungagung berhasil mengamankan tiga pasangan bukan suami istri. Razia yang dilaksanakan itu menyasar tempat kos di berbagai tempat di Kota Marmer.
Tiga pasangan yang diamankan, adalah TB bersama WE, kemudian RM bersama NN dan TG berduaan dengan DA. "Mereka tak dapat menunjukkan tanda atau keterangan suami istri," kata Kepala Sat Pol PP Tulungagung melalui Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati, Artista Nindya Putra, Selasa (22/12/2020).
Baca Juga : Mantan Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo Dipindah dari Lapas Sidoarjo ke Tulungagung
Dia menjelaskan dilaksanakannya operasi pekat ini dalam rangka menciptakan situasi menjelang Natal dan Tahun Baru agar kondusif. “Selain dalam rangka operasi Pekat, kita laksanakan operasi ini berdasarkan aduan dari masyarakat yang resah tentang adanya tempat kos yang diduga dijadikan ajang mesum,” terang Nindya.
Nindya yang lebih akrab disapa dengan panggilan Genot menambahkan,semua pasangan yang terjaring tidak bisa menunjukkan identitas suami istri langsung di bawa ke Kantor Satpol PP untuk dilakukan pendataan dan pembinaan.
“Tadi ketiga pasangan bukan suami – istri yang terjaring sudah kita periksa. Dan karena mereka tidak bisa menunjukkan bukti surat sebagai suami -istri.Dan tentunya langsung kita lakukan pendataan, pembinaan dan untuk sangsinya mereka kita suruh membuat pernyataan tidak akan mengulangi lagi,”tambahnya.
Baca Juga : GOR Lembupeteng Urung Dijadikan RS Darurat Covid-19, Ini Alasannya
Pihak Satpol PP juga akan melakukan razia serupa dengan titik sasaran yang berbeda dalam waktu dekat ini. Hal ini untuk mengetahui apakah ada pendatang dari luar daerah tinggal di tempat kost yang ada di wilayah Tulungagung dan dimungkinkan ada yang terinfeksi virus COVID-19. Hal ini dilakukan sebagai langkah pencegahaan penularan Covid -19 yang beberapa waktu terakhir ini Tulungagung mengalami peningkatan. “Setelah ini terus akan kita lakukan razia serupa dalam waktu dekat tentunya dengan titik sasaran yang berbeda,” pungkas Genot.
