Okupansi atau tingkat keterisian penanganan pasien covid-19 di RSSA (Rumah Sakit Saiful Anwar) Malang terus mengalami peningkatan. Bahkan, hal itu menyebabkan beberapa pasien harus mengantre dan dirawat oleh petugas medis di instalasi gawat darurat (IGD) khusus pasien covid-19. Setelah ada ruangan yang kosong, maka pasien akan dipindahkan ke ruang perawatan khusus.
Kasubbag Humas RSSA Malang Donny Iryan menyampaikan, untuk mengatasi lonjakan jumlah pasien yang terus meningkat itu, RSSA telah menambah bed atau tempat tidur perawatan pasien covid-19. Total ada 53 bed baru yang ditambahkan. Namun saat ini memang masih belum berfungsi sepenuhnya atau baru 50 persen.
Baca Juga : Alun-Alun Kota Batu Ditutup, Pengajian Akbar Rutin Malam Tahun Baru Ditiadakan
"Kami akan menambah 53 bed isolasi. Memanfaatkan ruang eks hemodialisa diiisi 10 bed dan ruang 26 yang bisa diisi 43 bed," katanya.
Belum beroperasinya seluruh bed yang disiapkan itu karena juga memperhatikan kesiapan dan kemampuan tenaga kesehatan (nakes) RSSA dalam menangani pasien. Dengan begitu, layanan yang diberikan kepada masyarakat dan pasien tetap maksimal. "Kami harus mengukur dan memperhatikan kemampuan nakes kami agar layanan juga tetap prima," terangnya.
Sebelumnya, RSSA Malang sudah memiliki 83 bed untuk menangani pasien covid-19. Namun memang selalu penuh oleh pasien yang dirujuk di Jawa Timur. Pasalnya, RSSA Malang sendiri memang menjadi salah satu rumah sakit rujukan utama untuk pasien covid-19 di Jawa Timur.
Sementara, jumlah kasus konfirmasi positif covid-19 di Jawa Timur sendiri setiap hari juga terus mengalami peningkatan. Di Kota Malang sendiri, angka penambahan kasus setiap hari cukup mencengangkan. Selama kurang lebih dua pekan terakhir, penambahan kasus baru selalu berada di angka puluhan tiap hari.
Untuk data yang dirilis hari ini, Minggu (20/12/2020), tercatat ada 63 penambahan kasus konfirmasi positif covid-19 terbaru. Artinya, sampai dengan saat ini total sudah ada 3.233 kasus konfirmasi positif covid-19 di Kota Malang sejak pengumuman pertama pada Maret lalu.
Rinciannya, kasus konfirmasi positif covid-19 yang meninggal sebanyak 300 orang, sembuh 2.630 orang, dan 303 sedang dalam masa pemantauan.
Baca Juga : PWI Malang Raya Punya Ketua Baru, Cahyono Terpilih secara Aklamasi Gantikan Arif
Kemudian yang suspek covid-19 tercatat ada 4.118 kasus. Rinciannya, 209 isolasi RS, 90 isolasi rumah, 99 meninggal dunia, dan 3.720 discarded.
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus, Wali Kota Malang Sutiaji sebelumnya telah mengeluarkan surat edararan (SE) baru untuk memperketat aktivitas masyarakat. Masyarakat juga terus diingatkan untuk senantiasa meningkatkan protokol kesehatan.