Ketua DPRD Lumajang H. Ahmad Anang Syaifuddin, pada hari Kamis (17/12) kemarin, meluangkan waktunya untuk melihat dari dekat potensi produksi susu dari pemilik sapi perah yang tergabung dalam KUD Tani Desa Kandang Tepus Kecamatan Senduro Lumajang.
Dimulai dengan melihat penyimpanan susu dari anggota koperasi yang volumenya mencapai 3 ton perhari. Untuk menjaga kualias susu tetap terjaga, KUD Tani Makmur menyiapkan ruang penyimpanan khusus dengan teknologi penyimpanan sesuai dengan standart perusahaan susu.
Baca Juga : Holistic Cofee Expo, BI Jember Bareng Puslitkoka Ajak Petani Maksimalkan Potensi Ekspor
Dari dialog antara pengurus Koperasi Tani Makmur terungkap, setiap harinya berhasil diproduksi sebanyak 3 ton susu segar yang seluruhnya dijual ke PT. Nestle di Pasuruan.
"Ini potensi yang luar biasa di Kecamatan Senduro. Salah satunya susu sapi. Kita baru tahu ternyata dari anggota koperasi saja ada 4.700 ekor sapi perah dengan 970 anggoa koperasi. Ini potensi yang besar, jika kedepan terus berkembang, maka saya berharap kepada pemerintah untuk bisa menghadirkan pabrik susu di Lumajang," kata Ketua DPRD Lumajang H. Anang Ahmad Syaifuddin.
Masih kata politisi PKB ini, jika pabrik susu ada di Lumajang, maka mata rantai distribusinya bisa dipangkas, dan harga susu diharapkan makin tinggi, dan petani pengelola sapi perah makin diuntungkan.
Sementara itu Subari, Sekretaris KUD Tani Makmur kepada wartawan mengatakan, untuk menjadikan masyarakat pemelihara sapi perah tetap tangguh dalam memproduksi susu, pihak KUD melakukan penyuluhan setiap 10 hari sekali kepada setiap anggotanya.
"Disamping menerima produksi susu dari petani sapi perah, KUD Tani Makmur juga memiliki usaha penyediaan pakan fermentasi yang diharapkan dapat menjaga kebutuhan pakan petani dan menjaga kualitas pakan. Ini kita lakukan selain menjaga ketersediaan pakan, juga untuk menjaga kualitas susu," jelas Subari.
Baca Juga : Dosen UNU Blitar Kembangkan Mesin Tetas Telur Itik Hemat Energi, Peternak Sumringah
Sampai saat ini produk dari KUD ini masih berupa susu sapi, namun dari sisi pengelolaan sapi perah, para pemelihara sapi yang tergabung dalam KUD Tani Makmur juga diajar membuat biogas dari kotoran sapi.
Melihat hal ini, Ketua DPRD Lumajang H. Anang Ahmad Syaifuddin menilai, baik petani maupun KUD sudah berusaha memanfaatkan celah positif lainnya dalam meningkatkan kesejahteraannya.
"Ini saya kira potensi yang akan terus berkembang, jika masyarakat setempat konsisten dalam tata kelola usaha prosuksi susu segar ini. Tentu pemerintah memang harus memiliki peran positif untuk pengembangan potensi ini agar kedepan bisa lebih maju," tegas H. Anang Ahmad Syaifuddin.