Untuk mengamankan pelaksanaan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru) Polres Tulungagung melakukan rapat koordinasi pengamanan Nataru, Kamis (10/12/20). Dalam rakor itu diikuti oleh TNI-Polri, Satpol PP, Dishub dan Kemenag.
Dalam pengamanan akan diterjunkan sekitar 618 personel gabungan. “Gereja sendiri ada 86 gereja dan 3 rumah ibadah,” ujar Kapolres Tulungagung melalui Kasubag Humas Polres Tulungagung Iptu Trisakti.
Baca Juga : Cek Kesediaan dan Harga Sembako jelang Nataru, Kapolres Bojonegoro Sidak Pasar Kota
Sebelum pelaksanaan Natal, akan didahului penyeterilan gereja yang dilakukan oleh Satreskrim Polres Tulungagung dan Sat Sabhara Polres Tulungagung. “Mereka akan membawa peralatan sterilisasi seperti metal detektor,” jelasnya.
Sterilisasi ini dilakukan agar pelaksanaan Natal bisa berjalan dengan lancar. Untuk pelaksanaan Natal nantinya diwajibkan untuk penerapan protokol kesehatan.
Jemaat yang mengikuti perayaan Natal diwajibkan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan sebelum masuk gereja diukur suhunya.
Perayaan Natal tahun ini dilakukan secara sederhana. Jumlah jemaat yang mengikuti perayaan Natal juga dibatasi, tak lebih dari separuh kapasitas gereja. “3 hari sebelum kegiatan mereka (gereja) akan mengajukan ke Polsek setempat, tetap protokol kesehatan dan membatasi jumlah Jemaat,” jelasnya.
Untuk pelaksanaan perayaan Natal di Tulungagung, sudah ada gereja yang memulainya pada Minggu (13/12/20), seperti Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Sumberagung di Kecamatan Rejotangan.
Baca Juga : Kenalan Online, Ketemu dan Nikah, TKW Tulungagung Kini Proses Cerai "Online"
Sedang untuk tahun baru pihaknya melarang adanya kegiatan yang berpotensi mendatangkan massa dalam jumlah banyak. Untuk menghindari kerumunan, akan dilakukan penyekatan di beberapa tempat, seperti di lokasi wisata. “Kita antisipasi jika terjadi kepadatan akan diatur akan diarahkan ke tempat lain,” paparnya.
Untuk pelanggar protokol kesehatan, akan tindakan tegas, seperti kerja sosial atau denda.