Jika melihat pasar rakyat, tentu yang terpotret selama ini merupakan sarana jual beli secara langsung. Tapi, kini hal itu sudah perlahan berubah dan tentunya lebih memudahkan masyarakat saat membeli kebutuhannya di pasar rakyat.
Sebab, pasar rakyat di Kota Malang kini telah memanfaatkan akses layanan digital melalui web pasar.id untuk memudahkan transaksi jual beli antara pedagang dan pembeli.
Baca Juga : Jelang Natal dan Tahun Baru, Polisi Sidak Pasar di Tulungagung Cek Harga Sembako
Bahkan, salah satu pasar yakni Pasar Terpadu Dinoyo menjadi salah satu pionir pasar digital se-Indonesia. Ceremonial peresmian pasar.id dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi dalam acara UMKM Expo melalui virtual, Kamis (10/12/2020).
Orang nomor satu di Indonesia ini menyambut baik dengan peluncuran pasar.id. Pasalnya, melalui konsep digitalisasi akan lebih mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan jual beli produk di pasar tradisional, pun membantu mengenalkan produk UMKM di daerah lebih dikenal luas.
"Saya menyambut baik peluncuran pasar.id yang telah melakukan digitalisasi. Saat ini sudah ada 5.400 pasar yang bergabung. Di tahun 2021 nanti ditargetkan bisa mencapai 10 ribu pengguna. Ini lebih mudah, apalagi melalui cashless sehingga aman di masa pandemi ini. Dan akan membantu perekonomian bergerak kembali," ungkapnya.
Lebih jauh, AVP Micro Banking Kanwil BRI Jawa Timur II Bukit Yuta Wirawan, mengungkapkan, di Kota Malang setidaknya sudah tercatat 26 pasar rakyat yang sudah bisa mengakses pasar.id. Pasar Terpadu Dinoyo, menjadi pionirnya yang hingga kini terus digerakkan.
"Tercatat ada 26 pasar. Ada juga Pasar Oro-Oro Dowo dan lainnya. Dan berkiblatnya ini di Dinoyo (Pasar Terpadu Dinoyo) karena memang pionirnya Malang ini. Belum lagi wilayah Kabupaten Malang dan Kota Batu, ini mempermudah sistem belanja di masyarakat," jelasnya.
Cara mengaksesnya pun juga mudah, sebab masyarakat bisa memanfaatkan pasar.id di manapun dan kapanpun. Misalnya, ketika sedang berada di luar daerah, namun ingin memesan kebutuhan pasar untuk keluarganya di Kota Malang maka pemesan tetap bisa melakukan.
"Jadi tidak harus di lokasi yang sama dengan area pasar rakyat yang ada. Saat sedang di luar kota, kemudian ingin pesan buat keluarga di Malang bisa langsung mencari pasar terdekat di Malang dan pesan dari jauh. Sehingga sangat mudah," jelasnya.
Di sisi lain, melalui metode digitalisasi ini juga sebagai upaya memberikan peluang kerja bagi layanan kurir. Sebagai salah satu bentuk menggerakkan kembali perekonomian di masyarakat di masa pandemi Covid-19.
Baca Juga : Harga Cabai di Kota Malang Meroket Tinggi, Apa Sebabnya?
"Ini peluang baru bagi kurir, peluang kerja. Dengan bantuan tim dari Dinoyo ini kita mencoba meng-online-kan Malang. Dan Alhamdulillah saat ini sudah berjalan, dan ini tidak berhenti di sini saja," paparnya.
Sementara itu, Pimpinan Pengelola Mall dan Pasar Terpadu Dinoyo Jufri Naz, menambahkan, sistem kerja daripada pasar.id juga melibatkan admin khusus. Dan Pasar Terpadu Dinoyo menjadi pengelola admin di Malang Raya.
"Admin ini sebagai mediator dari konsumen kepada pedagang. Jadi jumlah jenis belanjanya berapa itu mereka yang mengelola. Admin di kita sekarang menghandel 21 pasar, yakni 10 untuk Kota Malang dan 11 Kabupaten Malang. Kota Batu masih persiapan, semua terpusat, tercentral se-Malang Raya di Pasar Terpadu Dinoyo ini," ungkapnya.
Hingga saat ini, untuk Pasar Terpadu Dinoyo, dikatakan Jufri, sudah 100 persen pedagang yang tergabung dalam layanan pasar.id. Sejauh ini, dari pihak konsumen dinilai sudah 30 persen memanfaatkan belanja berbasis digital.
"Kita di sini ada 375 pedagang, dan sudah 100 persen ikut di pasar.id. Memang kita bertahap dari bulan April lalu. Dan kalau kita lihat trafficnya, itu sudah 30 persen dari pembeli yang datang telah mengakses layanan belanja online. Kebanyakan belanja sembako, sayur seperti itu," pungkasnya.