Tumpukan material Vulkanik Gunung Semeru yang menumpak di daerah Curah Kobo'an desa Supit Urang Kecamatan Pronojiwo Lumajang, pada Kamis (3/12) sore mengeluarkan asap tebal, karena derasnya air hujan yang melanda kawasan tersebut.
Ini terjadi karena bisa jadi lapisan paling bawah dari abu vulkanik tersebut masih cukup panas, sehingga ketika dilanda banjir karena aliran air hujan, keluar asap tebal, namun dipastikan asap tersebut bukan berasal dari letupan vulkanik Puncak Semeru, tetapi dari tumpukan abu vulkanik yang terkena banjir karena hujan.
Baca Juga : Viral Kisah Pendaki di Gunung Mananggel Disambut Suara Gamelan, Bikin Merinding
"Selama dua hari terakhir memang tidak ada hujan hujan, ini memang hujan deras pertama, sehingga abu vulkanik tersebut kemudian mengelurkan asap pekat disektar Curah Kobo'an dan sekitarnya," kata Wawan Hadi, dari Kantor BPBD Lumajang.
Walau demikian, karena dikhawatirkan hujan semakin deras dan akan semakin banyak material abu vulkanik yang mengalir ke arah Curah Kobo'an, warga sekitar Curah Kobo'an dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
"Didekat kawasan itu ada sekitar 50 orang yang harus di evakuasi, dan sekarang sedang kita lakukan usaha evakuasi tersebut," kata Wawan Hadi.
Sementara aktivitas Gunung Semeru yang dua hari lalu sempat memuntahkan abu vulkanik, kini aktivitas vulkaniknya terus menurun.
Baca Juga : Temukan Indikasi Pungli, Warga Kabupaten Malang Bisa Langsung Lapor ke Bupati
"Karena aktivitasnya tidak ada peningkatan, statusnys sampai sekarang tetap status waspada level 2," kata Wawan Hadi.
Sementara Pos Pengungsi di Kamar Kajang sampai hari ini tetap dibuka, dengan seluruh sarana yang diperlukan, mulai dari logistik makanan, kesehatan, dan sarana lainnya.