SURABAYA - Jumat (27/11) sore ini beredar pesan viral lewat Whats App. Isinya, Kepala BPB Linmas Pemkot Surabaya Irvan Widyanto menginstruksikan seluruh camat serta lurah memasang baliho di wilayahnya masing-masing. Yakni, sebagai pembelaan terhadap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Pembelaan tersebut buntut dari beredarnya video viral dengan durasi 19 detik oleh sejumlah orang yang berteriak "Hancurkan Risma". Namun, hingga saat ini tak ada seorang pun yang menyentuh Risma alias masih aman.
Padahal, salah seorang dalam video tersebut, Sri Mulyono Herlambang, bahkan sudah memberikan klarifikasi. Herlambang menyatakan sama sekali tak ada maksud untuk melakukan kekerasan fisik atau niat mencelakakan lainnya terhadap Risma.
“Kami tidak berniat menghancurkan Surabaya. Tapi kami ingin hancurkan oligarki dan dominasi Risma di Surabaya. Karena Risma ini yang memecah belah PDI Perjuangan,” ujarnya pada jumpa pers, Jumat (27/11).
Herlambang menjelaskan, apa yang dilakukan kelompok Banteng Ketaton (pecahan PDIP Surabaya) ini merupakan bentuk perjuangan yang diberikan kepada PDI Perjuangan. “Kami ingin menghancurkan dominasi politik Risma yang akan memecah belah PDI Perjuangan. Itu tujuan kami,” lanjutnya.
Menurut dia, warga Surabaya belum mengetahui bagaimana Risma sesungguhnya. Namun untuk warga PDI Perjuangan, semua sudah mengetahui Risma seperti apa.
Ia pun menegaskan, apa yang dilakukan dalam video yel-yel merupakan spontanitas dan murni dilakukan Banteng Ketaton. “Yel-yel ini tidak ada sangkut pautnya dengan Machfud Arifin. Itu murni dari Banteng Ketaton. Tidak ada disuruh Pak Machfud Arifin, Mujiaman, atau timnya Pak Machfud Arifin,” tegas pria yang juga ketua Banteng Ketaton ini.
Sementara itu, Mat Mochtar yang juga ikut dalam video tersebut menyampaikan apa yang dilakukan Banteng Ketaton hanya untuk menghancurkan keserakahan Risma. “Kenapa saya katakan serakah orang ini (Risma), mestinya rekom kemarin dikasihkan ke Pak Wisnu (Wisnu Sakti Buana). Pak Wisnu ini kader asli PDI Perjuangan,” tegasnya.
Sebagai warga Surabaya, Mat Mochtar mengaku sangat mencintai Surabaya. Jad, tidak ada niat dirinya untuk menghancurkan kota kelahirannya tersebut.
“Saya Mat Mochtar asli Suroboyo. Saya cinta dengan Surabaya, saya bangga jadi arek Surabaya. Jadi bukan saya ingin hancurkan Surabaya,” imbuh dia.
Pesan viral di Grup WA tersebut sendiri berbunyi demikian: Irvan bakesbang mebgkonsolidir Lurah dan Camat tadi siang. Memerintah untuk memasang spanduk/ banner BELA RISMA
Jam pemasangan akan dilaksanakan nanti malam. 1 kelurahan 1 spanduk.
#DRAKOR SURABAYA BERAKSI
#BERHARAP KASIHAN DEMI DINASTI POLITIK
MASYARAKAT SURABAYA JGN MAU DI TIPU DGN DRAMA DEMI KEKUASAAN
Dikonfirmasi tentang adanya rencana tersebut, Kepala BPB Linmas Irvan Widyanto sendiri tak menampik. Dia membenarkan telah mengeluarkan intruksi untuk memasang banner serta baliho untuk membela Tri Rismaharini.
"Bu Risma adalah wali kota Surabaya. Lurah, camat dan saya adalah bawahan Ibu Wali Kota," ujarnya.
Ditanya soal peristiwa ini merupakan ranah politik, Irvan tak menggubris. "Apa pun peristiwanya, kalau menyangkut Bu Risma, wali kota Surabaya sebagai pimpinan kami, kami lurah dan camat wajib melakukan pembelaan," tegasnya.
Menurut Irvan, menghancurkan Risma berarti sama dengan menghancurkan anak buahnya. "Kami semua," lanjut dia.
Ditanya apakah pendanaan pemasangan banner atau baliho menggunakan APBD, Irvan tak memberi penjelasan. "Wah nggak tahu ya," imbuhnya.