Perseteruan Nikita Mirzani atau yang kini sering disapa Nyai dengan Habib Rizieq Shihab mempopulerkan istilah tukang obat dan lonte hingga viral beberapa pekan ini. Di Tulungagung sendiri, sebutan lonte dikenal dengan nama hewan yang beberapa tahun ini merusak pohon kelapa hingga layu dan mati.
"Yang kita kenal, lonte ini ya sejenis kuwawung. Bentuknya kecil dan merusak pohon kelapa," kata Irsyad (57) warga Kalidawir, Sabtu (21/11/2020).
Baca Juga : Viral Kantor Desa Mirip Istana Presiden, Habiskan Biaya Hampir Rp 400 Juta
Banyaknya hewan lonte atau kwawung ini mengakibatkan kerugian yang sangat besar di kota marmer. Bahkan, karena ulah hewan ini kebutuhan kelapa di Tulungagung harus mendatangkan dari luar daerah.
"Justru lonte (kwawung) yang merusak kelapa kami ini butuh tukang obat yang mampu memberantas keberadaanya agar Tulungagung tetap menjadi penghasil kelapa yang terkenal di pulau Jawa lagi," jelasnya.
Jika membuka kamus bahasa Jawa dengan titel Baoesastra Djawa karya W.J.S. Poerwadarminta, terbit tahun 1939 kata lonte berasal dari kata 'lonthé' dan memiliki arti brêm (sebangsa kuwawung cilik) atau palanyahan.
Bentuk hewan lonte dalam bahasa Jawa ini lebih mengacu pada hewan sejenis kumbang dan berwarna coklat.
Ia biasanya muncul di waktu senja dan suka mengerubungi cahaya dan juga api. Ia juga bisa mengeluarkan bau harum.
Sebutan lonthé ini datang dari masyarakat Jawa Timur, sementara Jawa Tengah menyebut serangga itu dengan nama othé-othé.
Lalu apa kata Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)?
Baca Juga : Keutamaan Hari Jumat, Perlancar Rezeki hingga Gandakan Amal Ibadah
Kata lonte atau lonté memiliki makna yang berkonotasi negatif. Lonte dalam KBBI berarti perempuan jalang, wanita tunasusila, pelacur, sundal, jobong, cabo, atau munci.
Sementara menurut Tesaurus Tematis Bahasa Indonesia, lonte bisa juga diartikan sebagai wanita nakal.
Kasus Nikita dan Rizieq ini menuai pro dan kontra, masing-masing pihak mempunyai argumen sendiri dan kini masih menjadi perbincangan hangat di media sosial dan pemberitaan di berbagai media massa.