Namanya Sulaiman. Dia seorang anggota Banser asal Buleleng, Bali, yang melaksanakan napak tilas dengan berjalan kaki menuju maqbaroh para muassis Nahdhatul Ulama (NU).
Selasa Sore (17/11), Sulaiman tiba di Probolinggo dan mampir di kediaman Gus Syakur Dewa, pengasuh Pesantren Darut Tauhid, Patemon Krejengan, Probolinggo.
Baca Juga : Tertabrak Mobil Bak dan Sepeda Motor, Pria asal Kabupaten Malang Meninggal Seketika
Rute napak tilas Sulaiman dimulai dari Bali, menuju Situbondo. Di Situbondo dia berziarah ke makam KHR Kholil As'ad. Nanti di Bangkalan, Sulaiman akan berziarah ke makam Syaikhona Kholil. Selanjutnya dua menuju Jombang dan berziarah ke makam KH Hasyim Asy'ari.
Napak tilas dan berziarah itu adalah cara Sulaiman mewujudkan rasa cinta kepada para muassis NU, utamanya KHR Kholil As'ad Situbondo. "Dari dulu saya adalah pecinta Kiai As'ad. Saya semakin mantap setelah saya bermimpi beliau dan dalam mimpi itu saya mencium tangan beliau," ungkap Sulaiman.
Napak tilas jalan kaki yang dilakukan Sulaiman ini cukup berisiko. Pasalnya, kaki Sulaiman belum sepenuhnya sembuh dari sakit akibat kecelakaan sehingga dalam melaksanakan salat pun, dia masih duduk. Namun, tantangan itu tak mengurangi semangat dalam melaksanakan hajatnya untuk napak tilas berjalan kaki.
“Saya terinspirasi perjuangan Kiai Kholil As'ad saat mondok di Bangkalan yang diperintahkan Syaikhona Kholil untuk menuju Jombang,” ucap Sulaiman.
Selepas dari Probolinggo, Sulaiman akan langsung menuju Bangkalan. “Alhamdulillah, di sela-sela napak tilas, saya bisa mampir dan sowan kepada Gus Dewa. Beliau adalah idola saya di YouTube,” ujar Sulaiman.
Gus Dewa menyambut baik kedatangan Sulaiman. Gus Dewa juga mengapresiasi perjuangan Sulaiman.
“Alhamdulillah bisa sampai di sini. Beliau luar biasa. Beliau rela mengorbankan jiwa dan raga untuk NU. Dan saya meminta kepada sahabat Banser di mana pun berada untuk mengawal Sulaiman ini,” kata Gus Dewa.