PDAM Kota Malang resmi membuat laporan ke Polres Malang, Minggu (15/11/2020) lalu. Laporan dibuat lantaran ada dugaan sabotase yang membuat kualitas air PDAM Kota Malang tercemar dan dikeluhkan oleh pelanggan. Air bahkan berbau seperti minyak tanah dan tidak layak digunakan.
Direktur Utama PDAM Kota Malang M. Nor Muhlas, menjelaskan, pihak kepolisian telah bergerak. Bahkan pegawai PDAM sudah dilakukan pemanggilan untuk dilakukan interogasi. Pemeriksaan menurutnya dilakukan secara maraton.
Baca Juga : Hutan di Pinggir Pantai Pacar Tergerus Air, Ini yang Dilakukan Camat Pucanglaban
"Sudah masuk ranah polisi, biarkan petugas yang bekerja. Pegawai saya sudah diperiksa secara maraton," katanya, Selasa (17/11/2020).
Berdasarkan pantauan MalangTIMES, Selasa (17/11/2020) terlihat area genset yang diduga sebagai area penyebab air berbau solar sudah ditutup dan dipasang garis polisi. Tidak ada aktivitas yang mencolok. Terlihat ada petugas kebersihan, satpam, serta pekerja yang tampak membenahi beberapa sisi gedung Sumber Wendit.
Sementara untuk area pompa tak bisa diakses lebih jauh, lantaran petugas melarang untuk pengambilan gambar. Area pompa dan genset jaraknya cukup dekat dan hanya dipisahkan dengan satu bangunan saja. Pompa tersebut menjadi titik untuk pendistribusian air ke rumah-rumah pelanggan.
Muhlas menjelaskan, garis polisi tersebut telah dipasang oleh petugas sejak Senin (16/11/2020) kemarin. Selanjutnya dia menyerahkan proses hukum kepada pihak berwajib. Meskipun dari hasil investigasi internal sebelumnya, pihaknya telah menduga adanya beberapa kemungkinan.
Pertama, adanya kemungkinan kelalaian dari petugas sehingga membuat luberan solar di mesin pompa Sumber Wendit. Kemungkinan kedua adalah unsur kesengajaan yang dilakukan pihak dalam ataupun pihak luar yang dengan sengaja melakukan sabotase.
"Saat ini sepenuhnya kami serahkan ke pihak berwajib," jelasnya lagi.
Dari hasil investigasi di lapangan, tangki tersebut harusnya mampu menampung hanya seribu liter solar saja. Namun belakangan diketahui jika tangki diisi tiga ribu liter solar. Akibatnya, kurang lebih dua ribu liter solar meluber hingga ke tandon dan sungai di sekitaran sumber. Sehingga membuat kualitas air menjadi tercemar dan berbau minyak tanah.
Kini, air berbau solar milik PDAM Kota Malang itupun berujung pada meja hijau. Direktur Utama PDAM Kota Malang M. Nor Muhlas menyampaikan, pihaknya telah membuat laporan kepada Polres Malang. Laporan sudah dibuat dan seluruh proses diserahkan kepada pihak yang berwajib.
Baca Juga : Viral Lagi, di Twitter! Beredar Video Diduga Chat Mesum Habib Rizieq dan Firza Husein
Lebih jauh Muhlas menjelaskan, jika pasca insiden tersebut, pihaknya telah memperbanyak CCTV di beberapa titik vital. Salah satunya di area pompa air di Sumber Wendit. Dengan harapan, tidak lagi terulang kasus serupa yang bisa merugikan ribuan pelanggan PDAM Kota Malang.
"Dan saat ini kualitas air sudah bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Pasca normalisasi, dinyatakan jika air tidak berbau dan memenuhi syarat air minum," jelasnya.
Muhlas menjelaskan, jika sebelumnya telah dilakukan proses normalisasi. Pihaknya juga melakukan uji lab terhadap kualitas air yang ada, dan hasilnya menunjukkan jika sudah tidak ada lagi kandungan minyak tanah ataupun solar. Sehingga air memenuhi syarat sebagai air layak minum. Dia berharap agar pelanggan yang terdampak membersihkan tempat tandon airnya untuk memastikan tidak ada bekas solar yang tertinggal.