Bupati Tulungagung Maryoto Birowo mengapresiasi pembangunan masjid Alhafizd di Kompleks Makopolres. Menurut Maryoto, Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia merupakan sosok yang luar biasa meski, diketahui seorang nonmuslim. "Kapolres yang punya inisiatif luar biasa membangun masjid di Polres, ini luar biasa," kata Maryoto, Senin (16/11/2020).
Lanjutnya, Tulungagung yang saat ini toleransi antarumat beragamanya hebat menjadi motivasi tersendiri bagi Kapolres dalam mewujudkan cita-citanya membangun masjid.
Baca Juga : Akun FB Sempat Aktif, Ibu dan Anak Hilang saat Suami Bersihkan Kandang Sapi belum Ditemukan
Dengan pembangunan masjid megah di lingkup Polres dan renovasi ruangan lain yang sedang berjalan, apakah rencana relokasi akan dibatalkan. Bupati Maryoto tampak enggan mengomentari dan mengatakan bahwa pembangunan Mako Polres ke tempat lain masih menunggu keputusan selanjutnya. "Wah, sementara gini aja yang luar biasa. Kita tunggu nanti kita putuskan," ujarnya.
Maryoto juga menyampaikan kegembiraanya bahwa masjid di dalam Polres Tulungagung ini dibuka dan boleh dimanfaatkan untuk masyarakat umum dalam melakukan kegiatan ibadah.
Sebelumnya peresmian Masjid ini menjadi simbol toleransi beragama di Tulungagung, lantaran Kapolres merupakan nonmuslim, tetapi dirinya mengusulkan pembangunan masjid ini. “Dulu saat saya masih menjabat sebagai Kasat Lantas (Surabaya) ingin membangun masjid jika menjabat sebagai Kapolres, meskipun saya nonmuslim,” kata Kapolres.
Keinginannya untuk membangun masjid ini diwujudkannya saat menjabat sebagai Kapolres Tulungagung.
Kapolres menganggap kehidupan toleransi beragama di Tulungagung sangat rukun. Terlihat meskipun berbeda agama, tetapi kehidupan antara sesama tetap rukun, sesuai jargon Tulungagung “Ayem Tentrem Mulyo lan Tinoto”.
Awalnya anggota Polres Tulungagung untuk melaksanakan ibadah salat menggunakan sebuah musala kecil yang berada di bagian barat Mapolres. Setelah pembangunan masjid baru ini, bekas musala akan dipergunakan untuk kantor.
Melihat bangunan yang dianggap kurang memadai untuk beribadah, Kapolres lalu mengusulkan untuk menjadikan lapangan tenis yang berada di sebelah timur Mapolres untuk dibangun masjid.
Baca Juga : Bakar Sampah, Pabrik Gula Tradisional di Tulungagung Dilahap si Jago Merah
Dengan pembangunan masjid ini, anggota bisa melaksanakan salat Jumat tanpa keluar mapolres. Masyarakat umum juga dipersilakan untuk menggunakan masjid ini.
Anggaran untuk pembangunan masjid ini sekitar 1,4 miliar. Dana untuk membangun masjid berasal dari sumbangan donatur dan Pemerintah Kabupaten Tulungagung. “Dari pengusaha, Pak Bupati juga membantu juga,” katanya.
Disinggung pemberian nama Al-Hafidz pada masjid baru ini, Kapolres memaparkan jika Al-Hafidz yang berarti pelindung merupakan gambaran jiwa Polri dalam melindungi masyarakat.