free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Dukung Korban Pelecehan Seksual, Mahasiswa IAIN Tulungagung Gelar Aksi di Rektorat

Penulis : Joko Pramono - Editor : Nurlayla Ratri

17 - Nov - 2020, 01:22

Placeholder
perwakilan mahasiswa saat melakukan aksi di depan gedung rektorat IAIN Tulungagung (Joko Pramono for jatim TIMES)

Sejumlah mahasiswa IAIN Tulungagung yang berasal berbagai fakultas dan lembaga intra kampus menggelar aksi solidaritas, untuk rekan mereka yang menjadi korban pelecehan seksual, Senin (16/11/20).

Aksi ini digelar bersamaan dengan pemanggilan Koran pelecehan dan terduga pelaku, MMA untuk dikonfrontir oleh Rektorat IAIN Tulungagung.

Baca Juga : Kalah Pilpres AS, Kini Viral Video Parodi Trump Akan Calonkan Diri Jadi Bupati Tegal

“Akan kita kawal sampai benar-benar selesai,” kata juru bicara perwakilan mahasiswa, Roiyyatus Sa’adah pada awak media.

Kasus ini bermula pada 2 September 2020 lalu. Saat itu korban yang bernama Mawar (bukan nama sebenarnya) ingin pergi berkemah dengan MMA. Lalu MMA menyanggupi permintaan Mawar untuk berkemah di Gazebo Wilis, asalkan berdua saja.

Awalnya Mawar menolak persyaratan dari MMA dan ingin mengajak 2 teman lainya. Lantaran MMA terus membujuk, akhirnya Mawar mengiyakan persyaratan MMA.

Sekitar pukul 5, sepanjang perjalanan menuju lokasi, MAA terus menawari makanan dan membelikan dua porsi sate kambing dan nasi di sebelah utara toko buah barat jalan di area sebelum lampu lalu lintas jembatan Ngadiluwih. Dalam perjalanan, pukul setengah 7, MAA melontarkan beberapa pertanyaan dan memaksa Mawar memijit tubuhnya.

Selepas itu MMA memaksa Mawar untuk berhubungan badan, dengan menciumi dan meraba bagian sensitif Mawar. Namun Mawar terus menolak paksaan MMA yang dilakukan di sebuah warung di sekitar wisata Wilis.

Akibat perlawanan dari Mawar, MMA mengurungkan aksinya dan mengajak kembali. Namun aksi kurang ajar tetap dilakukan MMA terhadap Mawar, meski tengah berada di perjalanan. MMA tetap meraba bagian sensitif Mawar dari depan.

Sebenarnya kejadian ini sudah diadukan kepada pihak kampus, tetapi pihaknya menganggap belum ada penindakan yang dilakukan pihak kampus terhadap MMA.

“Dari pihak kampus sendiri belum ada, masih dari teman-teman Aliansi Koalisi IAIN TA Bersuara dan juga aduan dari LPM Dimensi,” katanya.

Pihaknya berharap dengan aksi ini ada tanggapan dari rektorat berupa perlindungan terhadap korban pelecehan seksual, membentuk crisis center di lingkungan kampus dan menuntut SOP yang ditandatangani oleh Rektor.

“Untuk tuntutan jangka pendek yaitu korban tidak mendapat viktimisasi dari segala pihak dan ijazah MMA ditangguhkan,” katanya.

Baca Juga : Tabrakan KA dan Minibus di Blitar, Satu Orang Tewas

Sementara Itu Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Antar Lembaga IAIN Tulungagung, Abad Badruzzaman menuturkan sebagai lembaga akademik, setiap kasus yang terjadi akan diselesaikan dengan KEM (Kode Etik Mahasiswa). Namun dirinya mengakui belum punya penyelesaian untuk permasalahan pelecehan seksual yang dilakukan oleh mahasiswa.

“Kami njaminkan sudah berkoordinasi dengan pusat study gender dan anak akan segera merilis peraturan dan keluar peraturan rektor tentang penaggulangan dan pelecehan seksual,” katanya.

Untuk saat ini pihaknya hanya menerima laporan terhadap kasus yang dihadapi. Lebih lanjut pihaknya mengatakan tak bisa melakukan persidangan dengan berdasarkan desas-desus.

“Karena peradilan harus berdasarkan pelaporan, pengaduan, jelas kapan, dimana, siapa dan dalam kondisi apa?” jelasnya.

Sebenarnya pihaknya sudah mencoba mencari penyelesaian dari kasus ini secara berjenjang. Permasalahan ini sudah dibicarakan di tingkat fakultas, namun tidak mencapai titik temu. Hari ini keduanya dipertemukan di tingkat rektorat.

“Sesuai KEM, namun tidak menutup kemungkinan mengembang ke yang lain,” katanya.

Disingung adanya upaya viktimisasi terhadap korban, seperti korban justru diminta untuk meminta maaf, dirinya mengaku tidak mengetahui hal itu.

“Saya tidak tahu, kalaupun ada rekomendasi  permintaan maaf dengan persidangan yang digelar sekarang, otomatis rekomendasi tersebut dibatalkan,” sanggahnya.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Joko Pramono

Editor

Nurlayla Ratri