free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Politik

Peringati Hari Pahlawan di Rumah Radio Bung Tomo, KWS Sesalkan Hancurnya Bangunan Bersejarah

Penulis : M. Bahrul Marzuki - Editor : Nurlayla Ratri

10 - Nov - 2020, 15:54

Placeholder
Lilin yang dinyalakan di depan bekas bangunan Rumah Radio Bung Tomo. (Foto: Dokumen JatimTIMES)

Untuk memperingati Hari Pahlawan 10 November, belasan pemuda menggelar aksi di depan Rumah Radio Bung Tomo di Jalan Mawar, Surabaya, Senin (9/10) malam. Dalam aksinya, belasan pemuda yang tergabung dalam Komunitas Wong Suroboyo (KWS) ini menggelar aksi dengan menyalakan lilin secara bersama-sama. 

Hal itu dilakukan sebagai tanda keprihatinan para generasi milenial atas nasib Rumah Radio Bung Tomo. Sebagaimana diketahui, saat ini bangunan sudah diratakan dengan tanah oleh Pemkot Surabaya. 

Baca Juga : Warga Kampung Boclent Tetap Solid Menangkan Henry-Yasin

Di sana, para pemuda secara bergantian menyampaikan orasi perihal Rumah Radio Bung Tomo. “Di belakang kita ini bangunan cagar budaya, rumah Radio Bung Tomo. Kalau tidak ada ini pasti tidak ada kemerdekaan di Surabaya. Tapi sekarang nasibnya hancur,” kata salah satu peserta aksi saat berorasi. 

Dalam orasinya mereka juga menyingung Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Mereka menyebut nama Eri yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Pemkot Surabaya. 

“Rumah di belakang ini merupakan tempat yang paling bersejarah di Surabaya. Tempat seperti ini wajib dilindungi oleh pemerintah. Namun nyatanya saat 2016 bangunan rumah ini diratakan dan kita tahu Dinas Cipta Karya Tata Ruang Pemkot Surabaya saat itu dikepalai Pak Eri Cahyadi. Apakah layak calon walikota seperti ini maju dalam pemilihan Wali Kota Surabaya? Biar masyarakat yang menilai,” katanya. 

Usai menyampaikan orasinya, para pemuda ini berbaris membentuk huruf U dan melakukan doa bersama. Kemudian aksi ini ditutup dengan menyanyikan lagu nasional Indonesia Raya. 

Koordinator Wong Suroboyo Unang Setia menjelaskan, selain untuk memperingati Hari Pahlawan, aksi ini juga sebagai bentuk kritik terhadap pemerintah. 

Baca Juga : Dapat Dukungan Banteng Ketaton, MA Sebut Almarhum Soetjipto Pahlawan Demokrasi

Menurutnya, meski saat ini Rumah Radio Bung Tomo telah dibangun dengan bangunan baru, tetapi bangunan baru tersebut sudah tidak lagi memiliki nilai sejarah. 

“Bangunan baru sudah tidak ada lagi nilai sejarahnya, itu yang kita kritik. Apalagi orang yang merobohkan bangunan bersejarah ini adalah orang yang akan memimpin di Surabaya. Itu yang tidak kita setujui,” tegas Unang. 

Ia menilai bahwa Eri Cahyadi menjadi salah satu orang yang bertanggung jawab atas hilangnya nilai sejarah Rumah Radio Bung Tomo. “Dulu sebagai Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang. Kita tidak setuju jika Pak Eri menjadi wali kota,” pungkasnya.


Topik

Politik



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

M. Bahrul Marzuki

Editor

Nurlayla Ratri