Narkoba nampaknya masih merajalela, khususnya di Kota Malang. Gencarnya upaya penangakapan terhadap para pengguna, kurir maupun pengedar narkoba, tak membuat jaringan mundur. Mereka bahkan makin agresif untuk memasarkan barang haram tersebut.
Bahkan dalam modus pengirimannya, para bandar atau pengedar saat ini memanfaatkan para driver ojek online guna menghindari kecurigaan petugas maupun masyarakat.
Baca Juga : Jadi Kurir Tiga Jenis Barang Haram, Pria Asal Sukun Ditangkap Polisi
Hal ini terbukti dengan diamankannya pelaku yang terlibat dalam peredaran narkoba, yakni RA (28) alias Ran warga Jalan Sidodadi, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Pria yang berprofesi sebagai driver ojek online tersebut, ditangkap jajaran Satreskoba Polresta Malang Kota.
Ia ditangkap, setelah petugas mendapati dari pelaku yang sebelumnya ditangkap petugas, jika RA tak hanya menjadi seorang driver ojek online. Ia juga nyambi sebagai kurir narkoba dengan memanfaatkan profesi sampingannya sebagai driver ojek online.
Kapolresta Malang Kota, Kombespol Leonardus Simarmata, membenarkan, jika penangkapan pelaku memang berdasarkan hasil pengembangan pelaku yang sudah tertangkap. Pelaku ini ditangkap pada Kamis (22/10/2020). Pemanfaatan driver ojek online sebagai kurir, diduga memang untuk menghindari kecurigaan petugas dan saat ini nampaknya sering dimanfaatkan pelaku peredaran narkoba.
"Pelaku kami amankan di rumahnya di kawasan Jalan Sidodadi, Kepanjen, sekitar 23.30 WIB. Pelaku ini pengembangan dari pelaku berinisial EHP," ungkapnya.
Saat digeledah, dari rumah pelaku diamankan barang bukti narkoba berjenis metamfetamine atau sabu-sabu yang dikemas pelaku dalam tiga plastik klip besar. Jumlah barang bukti yang diamankan yakni seberat 263,41 gram.
Baca Juga : Tiga Kurir Puluhan Kilogram Ganja di Kota Malang Dibekuk Polisi
"Setelah dibawa ke Mako dan diperiksa bersama barang bukti sabu dan timbangan elektrik. Dari keterangan pelaku, ia mendapatkan barang haram tersebut dari seseorang berinisial R. R mengirimkan sabu tersebut dengan sistem ranjau dan saat ini masih Daftar Pencarian Orang (DPO)," jelasnya.
Sampai saat ini, pengembangan terhadap RA masih terus dilakukan. Petugas juga tengah memburu pemasok barang terhadap RA. Akibat perbuatannya, tersangka RA dikenakan Pasal 112 ayat (2) UU RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Dalam pasal itu, menyebutkan jika pelaku terancam penjara paling singkat lima tahun penjara dan maksimal 20 tahun penjara.
