Peran Pemuda sangat penting keberadaannya, baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang. Pemuda sebagai pilar kekuatan dan penggerak perubahan. Pemuda kalau sudah bersatu, akan melahirkan kekuatan yang luar biasa. Tapi sebaliknya, bila pemuda termakan oleh perpecahan, saling ejek, saling hina, tidak rukun, bukan tidak mungkin akan melahirkan kekacauan dan berujung pada kehancuran.
Hal itu disampaikan H Slamet, Kepala Kemenag Kabupaten Banyuwangi, saat memberikan pembinaan pemuda lintas agama Banyuwangi di Garden Resto Famili, Sabtu (7/11/2020).
Baca Juga : Antisipasi Peningkatan Wabah Covid-19, Pemkab Banyuwangi Terapkan Cashless
Menurutnya, kegiatan pada hari ini merupakan langkah yang sangat tepat, karena berkumpul para pemuda lintas agama untuk menjalin kerukunan, demi kedamaian, ketentraman dan kejayaan berbangsa dan bernegara.
"Kita jelas berbeda. Berbeda suku, agama, keyakinan, perbedaan itu sudah mutlak. Maka yang beda jangan di sama-samakan dan yang sama jangan dibeda-bedakan. Karena ini salah satu akar konflik antar agama atau kepercayaan,” katanya.
Slamet berpesan, tokoh generasi muda lintas agama, tokoh agama dan semua kalangan untuk tidak turut menyebar berita hoax atau berita bohong. Karena berita bohong dapat memicu keretakan, terlebih menghadapi pilkada 9 Desember 2020.
Sementara Kepala Bakesbangpol Kabupaten Banyuwangi Abdul Aziz Hamidi, mengatakan, pemuda memiliki peran penting dalam menjaga kondusifitas di Banyuwangi menjelang Pilkada.
”Kami terus melakukan upaya pembinaan generasi muda supaya Banyuwangi tetap aman, damai, kondusif. Tantangan saat ini kian berat, terlebih kehadiran medsos juga tidak bisa diabaikan begitu saja. Sebab, tidak jarang medsos membawa perpecahan karena terhasut berita hoax dan ujaran kebencian," terang Abdul Aziz.
Suhariyanto Ketua Forum Pemuda Lintas Agama Banyuwangi Bersatu (Formula Satu) merasa bersyukur adanya pembinaan pemuda lintas agama ini sehingga mampu hidup bersama dalam keberagaman menuju kehidupan yang lebih damai.
"Terimakasih Kemenag, Kesbangpol atas pembinaanya. Sehingga kami mampu memantapkan pendalaman, penghayatan dan pengamalan agama yang mendukung bagi pembinaan kerukunan hidup dan antar umat beragama" pungkas Suhariyanto.